Yudha Kurniawan

Salah satu editor mediaguru. Senang eksplorasi wilayah baru. Menjadi tenaga volunteer di beberapa wilayah baru, Indonesia dan CLC Etania Sabah Malaysia. Menjadi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memberdayakan Bukan Memperdayakan

Memberdayakan Bukan Memperdayakan

Rupert C. Lodge menyatakan bahwa “Life is education, and education is life”. Saya sering berujar pada diri sendiri tentang pendidikan yang lebih bermakna. Pendidikan yang memberdayakan bukan memperdayakan. Beda tipis istilahnya namun artinya bertolak belakang.

Pendidikan yang memberdayakan adalah life is education dan education is life yang dimaksud Lodge. Membuat orang dan lingkungan dalam pendidikan itu berdaya. Banyak pertanyaan. Apakah bisa terjadi? Bagaimana bisa diaplikasikan? Siapa yang menggerakkan? Kapan dimulai? Di mana saja bisa diterapkan?

Alhamdulillah proses panjang Sekolah Alam Indonesia bisa disebarluaskan. Hampir 20 tahun berjalan, menguatkan tentang pendidikan yang memberdayakan. Salah satu kegiatannya adalah story telling dari orang tua kepada kelas anaknya. Secara bergilir para ayah menjadi guru tamu di acara “bercerita” setiap pekannya. Menggandeng orang tua tetap bertanggung jawab terhadap proses pendidikan itu secara langsung. Berjuang bersama buat mempersiapkan anak-anak untuk hidup di masanya.

Nah berbicara tentang masa depan menjadi pembahasan hangat bagi pemerhati pendidikan. Sudah waktunya harus berpikir panjang. Kompetensi apa yang harus dikuasai anak di 20 tahun kemudian. Jangan-jangan dunia sudah sangat berbeda di waktu itu. Pola pendidikannya berubah. Tidak perlu menghadirkan guru di hadapan siswanya secara langsung. Guru bisa dari siapapun tergantung tingkat expertise-nya. Siswa yang berminat dengan jembatan misalnya, perlu digiring untuk bertemu dengan ahli jembatan terkemuka dunia jika perlu. Guru yang dimaksud, bertindak sebagai fasilitator atas kebutuhan siswa terhadap minat belajarnya.

Kembali pada kegiatan story telling, maka orang tua pun khususnya ayah akan terlibat langsung. Pengalamannya berbeda-beda sekali diantara mereka. Semua energinya disiapkan. Ada yang berlatih semalam suntuk. Ada yang menyiapkan hadiah-hadiah kecil. Itu semua untuk mengurangi grogi di hadapan siswa dan guru anaknya.

Kesannya, ternyata menjadi guru hebat itu luar biasa. Lelah dan membutuhkan energi yang tidak sedikit. Walau hanya mengawal 20 anak-anak namun harus mengenal semuanya secara baik. Memetakan potensi masing-masing anak. Bukan pekerjaan biasa bukan?

Akhirnya orang tua menyadari betapa membangun peradaban untuk calon penerus bangsa tidak lagi urusan guru semata. Kerja bersama orang tua dan guru adalah kerja besar dan harus bersinergi.

Kang Yudha

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip,

31 Jul
Balas

Siap bu.

01 Aug

Great program Pa. Asking parents to share story to kids. It is very brilliant.

01 Aug
Balas

Thank you bu for your support.

01 Aug

memang guru hebat bapak ini

31 Jul
Balas

Terlalu memuji pak Hasim. Hanya belajar dari pengalaman saja. Berbagi buat guru-guru hebat di gurusiana. Semoga bermanfaat.

31 Jul

Judulnya provokatif nih.

31 Jul
Balas

Tidak bermaksud provokatif. Cuma membandingkan agar ada peebedaan nyata.

31 Jul

T O p banget kang Yudha...

31 Jul
Balas

Terima kasih bu Umul sudah mampir.

01 Aug

Saya suka dengan kalimat penutupnya. Keren.

31 Jul
Balas

Terima kaaih. Swmoga bermanfaat.

31 Jul

Peran yang sinergis.. ! Sip pak.

31 Jul
Balas

Siap pak.

31 Jul

Anak saat ini untuk hidup di masa mendatang. Mantab

31 Jul
Balas

Terima kasih mas Ali

31 Jul

Mantabb Luar biasa Kang Yudha

31 Jul
Balas

Terima kasih bu Suprapti. Ditunggu juga tulisannya.

31 Jul

jadi inspirasi, thanks

31 Jul
Balas

Terima kasih bu. Sudah support.

31 Jul

satu kata, "keren"

31 Jul
Balas

Terima kasih bu Endah sudah memberi support.

31 Jul

Gilak.. tulisannya bagus bagus.. posternya juga.. semangat pak.

01 Aug
Balas

Terima kasih bu Endah. Semoga bermanfaat.

01 Aug



search

New Post