FEBRUARI
Ombak di bibir pantai kian menepi. Bergerak hilir mudik bersama bilangan kubik air asin. Menyapu butiran pasir, untuk kemudian berlalu kembali.
Ragaku ikut terhentak, membiarkan celana basah hingga lutut. Lupa bahwa gulungan kain hanya sebatas betis. Terlalu lena oleh paras mentari yang kian tenggelam. Tak rela ia beranjak pamit begitu cepat di hari yang kian petang.
Air menetes ke wajah, bukan hujan apalagi ombak pasang yang terciprat ke atas. Tangisku baru saja pecah. Terngiang paras adikku yang berpulang ke rahmatullah Februari dua tahun silam. Semoga kau tenang di alam sana, Dik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Pak. Salam literasi
terima kasih pak. salam literasi