yoyon utomo

Selain sebagai guru di sebuah sekolah negeri di Jakarta, saya juga penulis di sebuah majalah bulanan di Ibukota. saat ini saya ingin mengembangkan bakat fotogra...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jago Menulis, Ayo Ikutan UKBI

Jago Menulis, Ayo Ikutan UKBI

UKBI adalah sarana uji untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia lisan dan tulis. UKBI terdiri atas lima seksi, yaitu Seksi I (Mendengarkan), Seksi II (Merespons Kaidah), dan Seksi III (Membaca) dalam bentuk soal pilhan ganda serta Seksi IV (Menulis) dalam bentuk presentasi tulis dan Seksi V (Berbicara) dalam bentuk presentasi lisan.

Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) bisa diikuti oleh seluruh masyarakat umum, terutama para insan pendidik tanpa melihat jenjang pendidikan maupun mata pelajaran. Bukan saja guru Bahasa Indonesia, namun guru mata pelajaran jauh lebih berharga nilai kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

UKBI ini diselenggarakan oleh Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, dimana alur pendaftaranya melalui online di situs web https://ukbi.kemdikbud.go.id/, lalu menunggu verifikasi dan jadwal ujian hingga pada pelaksanaan UKBI langsung di Badan Bahasa Kemendikbud RI.

Menarik dan menantang mengikuti kegiatan tersebut, begitu mengasah otak dan konsentrasi dari mendengarkan, menyimak hingga menelaah kalimat satu persatuan hingga membuatkan sebuah karangan dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Terakhir nant seluruh peserta UKBI akan mendapat sertifikat sesuai predikat yang diperoleh yaitu :

Peringkat I, Predikat Istimewa, Skor 725—800 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan personal, sosial, keprofesian, dan keilmiahan.

Peringkat II, Predikat Sangat Unggul, Skor 641—724 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas, sosial, dan keprofesian. Untuk kepentingan akademik yang kompleks, yang bersangkutan masih memiliki kendala.

Peringkat III, Predikat Unggul, Skor 578—640 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas dan sosial. Peserta juga tidak terkendala dalam berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, baik keprofesian yang sederhana maupun kompleks.

Peringkat IV, Predikat Madya, Skor 482—577 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas dan kemasyarakatan dengan baik, tetapi masih mengalami kendala dalam hal keprofesian yang kompleks.

Peringkat V, Predikat Semenjana, Skor 405—481 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan keilmiahan, yang bersangkutan sangat terkendala. Untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak kompleks.

Peringkat VI, Predikat Marginal, Skor 326—404 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan kemasyarakatan yang sederhana, yang bersangkutan tidak mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Hal ini berarti yang bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, apalagi untuk keperluan keilmiahan.

Peringkat VII, Predikat Terbatas, Skor 251—325 Deskripsi Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini peserta uji hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan bahwa potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.

Selamat mencoba dan mengikuti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak

05 Feb
Balas

Terima kasih

05 Feb
Balas



search

New Post