Yoyon Supriyono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Perpisahan (Bagian 1)

Perpisahan (Bagian 1)

 

 Oleh Yoyon Supriyono

Anak-anak tampak ceria dilepas di pantai. Mereka senang bermain air dan pasir. Angin sepoi yang berhembus sore itu menebar pesona kebahagiaan di hati mereka. Kecuali Deti. Ia takut air laut. Ia hanya berdiri sendiri di atas sebuah batu. Hingga seorang petugas pantai menegur Pak Aris..

"Maaf Pak, itu murid Bapak?" tanya petugas pantai sambil menunjuk ke arah Deti.

"Ya, betul. Memangnya kenapa, Pak?" Pak Aris penasaran.

"Maaf, itu kawasan terlarang. Tolong panggil anak itu agar turun," ujar petugas itu.

"Oh, begitu ya, Pak," sahut Pak Aris seraya menghampiri Deti yang asyik terpaku memandang laut dari atas batu. Deti pun turun dan berkumpul dengan anak-anak lainnya. Bus pariwisata siap membawa mereka ke penginapan. Tak jauh. Hanya lima menit perjalanan dari pantai tadi.

Setelah dibagi kamar, anak-anak berkumpul di depan penginapan untuk medengarkan pengarahan dari guru pembimbing. Sore itu anak-anak diberi waktu setengah jam untuk berkeliling lokasi pasar seni yang tak jauh dari sana dan kembali sebelum senja untuk sholat magrib. Dengan suka cita anak-anak menuju pasar yang menjual berbagai jenis souvenir itu. Setelah puas mengeksplorasi pasar seni, anak-anak kembali ke penginapan dan melakukan kegiatan sesuai jadwal. Usai makan malam, semua kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat.

Pak Aris dan beberapa guru pendamping masih mengobrol di lobby ketika Rina, datang setengah berlari.

"Ada apa Rin," tanya pak Aris.

"Det ... Deti, Pak," suara Rina terpatah-patah berebut dengan napas.

"Deti kenapa, Rina?" tanya Pak Rizal penasaran.

"Deti nggak ada di kamar, Pak," ujar Rina was-was," sejak dari pasar seni saya tidak melihatnya, dan sekarang pun nggak ada.”

"Yang benar, Rin ....?" ujar Pak Rizal tak percaya.

"Ya sudah, sekarang kamu kembali ke kamarmu, biar Bapak yang cari Deti, ya," ujar Pak Aris sambil memegang pundak Rina.

"Baik, Pak," sahut Rina masih cemas.

Pak Aris ditemani Pak Rudi berkeliling kamar menanyai anak-anak perihal Deti yang belum kembali ke kamarnya. Kamar demi kamar ditanyai penghuninya, namun tak seorang pun tahu atau melihat Deti. Hingga sampai di kamar 12, kamar terakhir sebelum kamar Rina, teman sekamar Deti.

"Tadi sore saya lihat Deti duduk di atas batu, dan ... sepertinya sedang berbicara dengan seorang pemuda berpakaian aneh," jelas Rinto mencoba mengingat-ingat yang dilihatnya sore tadi.

"Kamu yakin gadis yang kamu lihat itu Deti?" tanya Pak Aris.

"Saya yakin, Pak. Ia memakai kaos seragam sekolah kita," ungkap Rinto meyakinkan.

"Baik, kalau begitu bisa antar Bapak ke tempat itu?" Pak Aris mengajak Rinto ke sana.

"Siap, Pak," sahut Rinto.

Mata-mata cemas memandangi Pak Aris dan Rinto berjalan keluar lokasi penginapan. 

 

#TMG13

*Kota Wali, 07072020

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Dety baik baik saja Pak Rindu study tour dengan anak anak

08 Jul
Balas

Waduh......

08 Jul
Balas

Waah...seruu....kemana Deti?...jangan jangan.... hiiyy.... penasaran...nih hehe lanjuut... Pak..

07 Jul
Balas

Penasarannya buat besok ya ...

08 Jul



search

New Post