Gaman Pacul " Jaga Amanah jangan sampai Papat Ucul"

 Semua orang adalah pemimpin baik dimulai dari sekala kecil pemimpin keluarga , pemimpin lembaga , pemimpin daerah sampai pemimpin negara. Tidak terkecuali semua akan dimintai pertanggungjawaban kepemimpinannya nanti diakherat.

Ungkapan makna Pacul yang digagas oleh sunan kalijaga masih sangat relevan dalam melaksanakan proses kepemimpinan yang baik.

Yang memiliki makna bahwa  pemimpin bisa diartikan " kepala"  secara fisik merupakan tampat berkumpulnya panca indera; mata. Telinga , mulut dan indera penciuman,  dan sekaligus otak untuk tempat berpukir.

Panca indera bagi seorang pemimpin harus dapat memanfaatkannya dengan baik agar yang dipimpin dapat memahami dan mengerti perintah-perintahnya serta petunjuknya dapat dilaksanakan  dengan baik dan ikhlas dalam mengerjakannya.

Adapun makna filosofis " Gaman Pacul"

"Gaman" dalam bahasa jawa secara fisik diartikan senjata atau alat untuk membantu dalam melakukan pekerjaan.

Adapun makna filosofis mengandung arti " jaga Amanah" memang merupakan tugas yang sangat berat bagi seorang pemimpin dalam menjaga amanah sebagian besar gagal atau tidak lulus dalam menjaga amanah ini kemungkinan didorong dari proses latar belakang atau backgroundnya dalam menjadi pemimpin. Apabila dalam proses awal tidak baik atau menghalalkan segala cara bisa dipastikan dalam memimpin menjadi tidak Amanah.

"Pacul" merupakan alat yang digunakan untuk mencangkul bercocok tanam disawah maupun dikebun dengan harapan nantinya tanah yang dicangkul menjadi subur dan dapat menumbuhkan tanaman yang menghasilkan dan mensejahterakan.

Makna filosofis pacul dalam bahasa jawa "papat jo sampek ucul" pada proses kepemimpinan , seorang pemimpin Pertama memiliki mata yang dengannya bisa melihat kesusahan, kebutuhan yang diperlukan yang dipimpin atau anak buahnya dalam memperlancar pekerjaan yang diembannya.

Kedua adalah telinga dengannya pemimpin harus mau mendengar nasihat- nasihat atau masukan yang baik demi keberhasilan tujuan yang ingin dicapai dalam  kepemimpinannya.

Ketiga hidung yang merupakan indera penciuman dengan harapan pemimpin memiliki kepekaan terhadap setiap permasalahan maupun persoalan yang dihadapi serta dapat mencari jalan keluar yang terbaik  sebelum permasalahan tersebut menjadi besar dan sulit untuk diselesaikan.

Keempat mulut mengandung makna seorang pemimpin harus memiliki tuturkata yang baik , bijaksana dan adil. tidak hanya sekedar "waton ngomong" tapi "ngomong sing waton" artinya tidak hanya sekedar bicara tetapi bicara yang jelas, baik dan ada dasarnya dalam berbicara atau dapat dipertanggungjawabkan bicaranya.

Oleh karena itu apabila seorang pemimpin sudah kehilangan ke empat unsur tersebut atau kehilangan "Gaman Pacul" akan berubah menjadi pemimpin yang congkak , sombong dan tidak amanah. 

Demikian ulasan makna "gaman pacul" yang diambil dari inti sari  dari makna lagu " gundul-gundul pacul" ciptaan kanjeng Sunan Kalijaga, Nasihat bagi penguasa 

Semoga ulasan ini dapat memberikan gambaran pengetahuan bagi kita semua untuk dapat menjalankan kepemimpinan yang amanah baik sebagai pemimpin keluarga , pemimpin lembaga dan pemimpin lainnya.

 Salam literasi,

Magetan, 24 Pebruari 2022