Yossa Rahmalia

Menulis memberi napas dan energi baru. Penyedia ruang untuk tidak berhenti bermetamorfosis. Mengulik alam dengan segala titik peliknya. 'Belajar untuk menulis....

Selengkapnya
Navigasi Web
MELAPUN GALA (Edisi Surat untuk Sahabat)

MELAPUN GALA (Edisi Surat untuk Sahabat)

Tantangan Hari ke-238

#TantanganGurusiana

***

“Tidak bisakah kau membatalkan, Nak?”

“Tidak, Bu. Aku sudah berjanji dengan teman-teman. Itu pun ideku. Apa kata mereka bila malah aku yang membatalkannya. Aku sudah menitipkan Ibu kepada Uni Sri. ”

Bu Hanum memandang Arman dengan sayu. Telah dua hari ini ia berharap anak laki-lakinya itu membatalkan niatnya. Namun Arman tetap mengemas barang-barang ke ranselnya. Hingga ketika sebuah motor menjemput, wanita yang terbaring di ranjang lusuh itu, tetap tidak bisa membuat Arman mundur.

Ia barangkali tidak akan seegois sekarang, bila Anisa, anak tertuanya berada di rumah. Anisa ditawari menjadi pengasuh bayi oleh anak tetangganya di daerah yang cukup jauh. Dengan berat hati, Anisa harus menerima pekerjaan itu. Mereka butuh biaya. Ia akan pulang setiap akhir pekan, membuatkan sambal untuk mereka.

Sudah enam bulan Bu Hanum lumpuh. Bekerja terlalu berat sejak suaminya meninggal dua tahun lalu, menjadi penyebab kelumpuhannya. Arman yang diharapkan dapat menjaga, pergi bersama teman-teman komunitas panjat tebingnya. Memang hanya dua hari. Ia pun sudah dititipkan kepada Sri, tetangganya. Namun tentu saja, Sri tidak akan bisa dipanggilnya setiap ia membutuhkan. Ia juga tidak mau merepotkan wanita yang memiliki balita itu.

Esoknya, Bu Hanum mendengar suara gaduh di luar rumah. Beberapa menit berikutnya, beberapa orang menggotong Arman yang tidak sadarkan diri. Ada banyak balutan di lengan dan kakinya. Mukanya lebam dan bengkak. Beberapa tulang patah. Dari pembicaraan orang yang mengantar, Bu Hanum tahu bahwa Arman terjatuh dan terempas ke batu pada saat memperagakan aksinya memanjat tanpa pengaman. Kini mereka sama-sama terbaring tanpa daya.

***

Inilah yang ingin kuberitakan padamu kali ini, Sahabat.

Tak ingin rasanya ‘Arman’ lain mengulang cerita yang sama. Ini tidak lagi sebuah kesia-siaan, tapi sebuah perbuatan yang merugikan. Bahkan menghancurkan.

Pencipta menyuruh umat-Nya meninggalkan sesuatu yang sia-sia dan tidak memberi manfaat. Mengenyampingkan hal yang akan menjadikan waktu terbuang untuk sesuatu yang tidak diridai. Apalagi bagi sebuah kemudaratan.

Tidak ada dosa mengikuti hobi. Namun pemaksaan diri, tentu sesuatu yang tidak dianjurkan. Manusia adalah makhluk sempurna. Sebuah paket lengkap dengan ‘kekurangan’-nya. Inilah yang sering kita lupa, bahwa kekurangan dan keterbatasan membuat kita tidak bisa melakukan semua hal tanpa cela dan sesuai keinginan.

Ingin menjadi ‘berbeda’, membuat kita kadang kehilangan nalar. Mengorbankan perasaan keluarga, harta, kegamangan, dan norma. Ambisi telah mengalahkan pertimbangan. Hobi telah keluar dari kodratnya. Ia tak lagi berfungsi untuk menyenangkan.

Sungguh kita kadang menjungkirbalikkan asas. Wajib dan sunah bertukar posisi. Remeh temeh diutamakan, tugas pokok dinomorsekiankan.

Tidaklah patut menganiaya diri. Hidup harus dimanfaatkan untuk mengumpulkan bekal. Melakukan sesuatu yang membahayakan adalah ikhtiar mempercepat kematian. Artinya, kita sedang memangkas kesempatan untuk beramal dan bertobat.

Memang benar, ajal tidak memandang tempat dan waktu. Di mana pun, ia bisa mendatangi. Namun, apabila menerjunkan diri dari sebuah gedung, lalu meninggal pada saat itu, tentulah bukan ajal yang dimaksudkan Pencipta. Ikhtiar untuk menjaga ajal itu tetap berjalan pada yang seharusnya, wajib dilakukan.

Melakukan sesuatu yang membahayakan, bagaikan melapun gala. Laksana menjerat leher sendiri. Ini bukanlah kehebatan. Bila selamat, berarti hanyalah sebuah keberuntungan. Kita masih diberi kesempatan berpikir.

Sahabat, engkau tentu akan rela mengingatkan ‘Arman’ yang ada di sekitarmu, bukan? Mari menjadi corong.

Payakumbuh, 11 September 2020

Catatan:

melapun: menjerat; menangkap dengan lapun (suatu alat untuk menjerat);

gala: leher;

mudarat: sesuatu yang tidak menguntungkan; merugikan;

asas: dasar (sesuatu yang menjadi dasar tumpuan berpikir atau berpendapat);

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Assalamu'alaikum Yossa...apa kabarSemoga sehat selalu...Aamiin

13 Sep
Balas

Terima kasih Bu Yossa, semoga sehat selalu

12 Sep
Balas

Terima kasih juga telah mampir, Bu. Sehat dan sukses untuk Ibu. Selamat berakhir pekan. Barakallah.

12 Sep

Mantap, Bu Yossa. Salam literasi.

12 Sep
Balas

Tulisan yang luar biasa. Pemaparannya selalu menarik, sarat makna dan enak dibaca. Terima kasih sudah berbagi ilmu. Edisi sahabat menjadi barometer bagi kita untuk saling mengingatkan. Salam cinta Bunda cantik.

12 Sep
Balas

Terima kasih telah mampir di sela rehatnya, Bu. Sehat selalu. Berkah untuk kunjungan Ibu. Salam cinta juga untuk hati yang baik, Bu. Barakallah.

12 Sep

MaasyaAllah terimakasih ilmunya bu. Smg suatu saat kami jg bs bikin tulisan y enak dibaca dan byk ilmunya

12 Sep
Balas

Terima kasih juga telah mampir, Bu. Semoga Allah balasi dengan keberkahan yang berlimpah.

12 Sep

Smg ibu sehat dan sukses sll

12 Sep
Balas

Aamiin. Sehat dan sukses juga, ya, Bu. Salam hangat untuk keluarga. Barakallah.

12 Sep

Membaca tulisan bu Yossa merasa dekat dan sarat dengan nasehat dan wejangan.Terima kasih untuk tulisan indah ini bu...

12 Sep
Balas

Kita memang dekat, Bu. Jarak tidak bisa membatasi hati bagi orang yang bersaudara. Terima kasih telah mampir, Bu. Sehat selalu. Barakallah.

12 Sep

Masya Allah, tulisan ibu sungguh berkelas. Terimakasih. Semoga sehat selalu

12 Sep
Balas

Sehat juga untuk Ibu, ya. Senang mengikuti aktivitas luar biasa Ibu. Semoga lancar urusannya. Barakallah.

12 Sep

Keren Bu.. tulisanny. Sy dah lama TDK mnemukn tulisan ibu. Alhamdulillah ini tadi kok Adam he he Sukses ya bu

12 Sep
Balas

Sehatkah, Bu? Sukses juga untuk Ibu. Terima kasih telah mampir. Semoga lancar aktivitasnya. Barakallah.

12 Sep

Tulisan hebat. Penulis mampu melihat dg baik , tepat dan dg nalar yg sangt kuat dan solusi yg tepat dari setiap peristiwa yg di tulisnya

12 Sep
Balas

Sehat selalu, Pak. Terima kasih telah mampir. Semoga lancar aktivitas Bapak. Barakallah.

12 Sep

Inspiratif story Buk Yossa

12 Sep
Balas

Sehatkah, Pak? Semoga senantiasa sukses. Selamat berakhir pekan. Barakallah.

12 Sep

Semangat berliterasi, semoga sukses selalu.

12 Sep
Balas

Sukses juga untuk Bapak. Selamat berakhir pekan. Salam literasi. Barakallah.

12 Sep

mantul ceritanya buk Yossa

12 Sep
Balas

Sehatkah, Pak. Sukses selalu.

12 Sep

sukses sll ya buk

12 Sep
Balas

Doa yang sama untuk Bapak. Barakallah.

12 Sep

salam literasi

12 Sep
Balas

Salam literasi juga, Pak.

12 Sep

keren... kisah mencerahkan

12 Sep
Balas

Sehat dan sukses, Pak. Terima kasih telah mampir. Selamat berakhir pekan. Barakallah.

12 Sep

Keren sekali paparannya bunda, penuh nasehat. Sukses selalu bunda

12 Sep
Balas

Sukses juga, Bu. Salam kenal. Terima kasih sudah mampir, ya, Bu. Barakallah.

12 Sep



search

New Post