HIJAB AISYAH (CERBUNG) PART 6
Persahabatan
Matahari bersinar cerah hari ini. Kendaraan sudah dari Subuh memenuhi jalanan. Semakin pagi semakin ramai kendaraan hilir mudik. Asap kendaraan dimana-mana. Suara klakson mobil menambah hiruk-pikuk pagi ini. Udara segar telah berganti dengan asap hitam. Pabrik sudah memulai aktivitasnya. Asap hitam tebal dan pekat membumbung tinggi ke udara. Begitulah kehidupan kota. Tuntutan pekerjaan dan kebutuhan membuat kita harus berusaha lebih.
“Siti? panggil seseorang.
Siti membalikkan badan dan mencari sumber suara tersebut. Matanya melihat Ahmad berlari kecil dari kejauahan.
“Kak Ahmad? Ada apa? Sepertinya ada sesuatu yang penting?”
“Assalamu'alaikum Siti”. Sapa Ahmad sambil mengatur napasnya
“Waalaikumsalam Kak”.
“Pagi Siti?”
“Pagi juga Kak. Ada apa?” Siti mengulangi pertanyaannya
“Nggak ada apa – apa, cuma pengen menyapa aja”.
“Kalau gitu Siti pamit mau ke kelas.”
Siti segera menuju ruang kelas. Belum sempat beberapa langkah, Ahmad memanggilnya kembali.
“Siti nanti jam istirahat aku tunggu di tempat biasa ya?” panggil Ahmad sambil berteriak.
Siti hanya menggangguk. Para siswa sudah banyak yang datang. Aisyah dan teman-temannya juga sudah datang. Tak bisanya mereka datang secepatnya ini. Siti kemudian menyapa Aisyah dan melemparkan senyum.
“Assalamu'alaikum Aisyah”.
“Nggak usah ucapkan salam Siti. Aku muak mendengarnya. Tidak usah bermuka manis di depanku.”
Siti hanya diam dan segera duduk. Padahal tidak ada yang salah dari perkataannya. Tapi kenapa Asiyah marah padanya?. Tak lama kemudian guru pun masuk. Pelajaran pun dimulai. Selama pelajaran berlangsung Aisyah tak bisa konsetrasi. Bahkan ketika guru bertanya dia hanya seperti batu. Dia masih memikirkan kedekatan antara Siti dan Ahmad. Aisyah juga sering melihat mereka ngobrol bareng. Aisyah semakin tak suka dengan Siti. Kadang dalam jam pelajaran sering dia mencari masalah dengan Siti. Namun Siti tetap sabar. Hanya senyum dan senyum yang selalu diberikannya.
Bel tanda istirahat berbunyi. Para siswa segera menuju kantin. Aisyah tak berminat untuk keluar kelas. Teman-temannya sangat heran dengan sikap Aisyah.
“Aisyah ayo ke kantin. Laper nih.” kata Bella
“Duluan kalian. Aku lagi nggak nafsu makan?”
“Kok gitu Aisyah? Ayolah”. ajak Kasih.
“Kamu ada masalah ya? Coba kamu cerita kepada kami.”
“Aku hanya kepikiran dengan Siti dan kak Ahmad. Mereka begitu dekat. Kalian pasti sudah tahu kalau aku sudah lama berharap bisa dekat dengan Kak Ahmad. Namun sampai saat sekarang tidak kesampaian. Eh malahan si Siti ynag anak kemarin sore di sekolah kita bisa dengan mudahnya. Aku heran. Sebenarnya Siti itu pakai ilmu apa?”
“Kamu cemburu ya Aisyah?” Kata Bella.
“Ya jelaslah. Aku tidak bisa terima begitu saja. Bagaimana pun caranya, Siti dan Kak Ahmad harus dipisahkan. Kalian mau kan membantuku?”
“Oke... Kami siap”. Jawab mereka serempak.
“Ya sudah ayo kita makan lagi. Udah Lapeeeer banget nih.” Kata Bella.
“Ya sudah. Ayo kita makan.” Mereka segera menuju kantin sekolah.
* * *
Sementara itu Siti dan Ahmad sibuk di perpustakaan. Mereka begitu akrab. Ahmad tertawa dengan lepas namun Siti hanya tersenyum melihatnya.
“Siti”. Ahmad memulai membuka pembicaraan
“Ya Kak Ahmad. Ada apa?”
“Aku pengen tanya mengenai yang kemarin?”
“Yang mana Kak?”
“Tawaranku ke rumahmu?”
“Oh itu. Kemarin aku sudah tanya sama ibu dan bapak, alhamdulilah beliau tidak keberatan.”
“Alhamdulillah. Terima kasih ya Siti. Nanti pulang sekolah aku ke rumah ya?”
“Sekarang?”
“Bukan sekarang, nanti pulang sekolah.” jawab Ahmad.
“Insya Allah Kak”.
“Aku tunggu di gerbang sekolah ya? Sepertinya jam istirahat sudah habis. Ayo kita masuk.”
Jam pulang sekolah Ahmad sudah menunggu di gerbang. Tidak lama kemudian Siti pun menyusul. Motorpun menuju rumah Siti. Menyusuri kemacetan jalan perkotaan. Sekitar dua puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai. Rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas. Didepannya ada taman bunga yang menghiasi. Di kiri dan kanan ada pohon mangga dan rambutan. Ahmad sungguh terkesan dengan lokasi rumah tersebut. Sederhana namun indah.
“Mari masuk Kak. Maaf rumahnya sempit.”
“Nggak apa - apa. Bagus kok. Bukan masalah luas atau sempit Siti. Yang utama itu penghuninya. Buat apa rumah mewah tapi kalau isinya kosong. Kita sama Siti. Sama dari keluarga sederhana.”
“Assalamu'alaikum,” panggil Siti dari luar sambil mengetuk pintu.
“Waalaikumsalam.” Jawab dari dalam rumah. Pintu di buka.
“Buk ini Kak Ahmad.”
“Ahmad buk”. Sambil mencium tangan Ibu Siti.
“Oh Ahmad yang kemarin diceritakan Siti. Masuk. Maaf nak rumah ibu jelek.”
“Nggak apa juga buk. Yang penting nyaman.”
“Duduk Kak. Siti mau bikin minum dulu.”
“Bapak mana buk?” tanya Ahmad
“Bapak masih di kebun. Ngurus ternak dan tanaman disana”
“Sejuk ya buk?”
“AC alami nak.”
Siti keluar membawa minum. Siti sudah mengganti pakainanya.
“Minum dulu Kak. Panas dijalan tadi.”
“Ya, makasih Siti.”
“Nak, Ibu pamit ke belakang dulu. Ada kerjaan.”
“Disini saja buk. Nggak enak kalau hanya kami berdua. Saya juga nggak lama kok buk. Hanya nganterin Siti sekalian kenalan sama ibu dan bapak.” Ahmad meminum air yang disajikan Siti.
“ Buk, Siti, aku pamit dulu.”
“Kok cepat amat Kak?”
“Bukan cepat, Bapak nggak di rumah. Jadi kurang bagus. Nanti kalau bapak di rumah Insya Allah aku akan lama disini. Aku pamit ya buk. Assalamu'alaikum.”
Siti tidak bisa mencegah Ahmad pergi. Semua kata - katanya benar adanya. Siti mengantarkan Ahmad ke depan rumah dan mengucapkan terima kasih. Setelah berpamitan, Ahmad memacu motornya. Siti terus memandangi sampai hilang di ujung jalan. Siti pun kembali ke rumah.
* * *
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Makasih pakNovel ini sasaran nya kawula muda pak
Mantap pak yos..
MAKASIH NANG..Unang bilo e lai
MAKASIH NANG..Unang bilo e lai
Mantap jalan ceritanya
IKUTI TERUS YA BUK
Bagus ceritanya... kisah sekolahan. Salam
Alhamdulillah.....Makasih pak
Alhamdulillah.....Makasih pak
Mantap ceritanya penuh karakter
Makasih banyak bukTunggu selanjutnya buk