Yossar

Guru Matematika di SMPN 2 Kampar Kiri Hulu Bangkinang, Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web
HIJAB AISYAH ( CERBUNG ) PART 10

HIJAB AISYAH ( CERBUNG ) PART 10

Tragedi Malam Minggu

Bulan bersinar dengan indahnya. Bintang bertaburan di atas langit bagaikan permata. Malam ini begitu indah. Tuhan telah mengeluarkan salah satu nikmat. Siapa pun yang memandang pasti akan berdecak kagum. Malam ini malam minggu. Para muda mudi biasanya menghabiskan malam dengan berbagai acara. Tak terkecuali dengan Aisyah. Selepas Maghrib dia sudah mulai berbenah. Poles sana poles sini. Patut sana patut sini. Setelah dirasa sempurna dia pun pergi.

“Bun, Aisyah pergi dulu ya?”

“Kemana Aisyah?”

“Maklum Bun. Anak muda.”

“Aisyah bisa tidak untuk malam ini kamu di rumah. Temanin Bunda dan Papamu?”

“Ah Bunda. Aisyah sudah janji dengan teman- teman Aisyah. Nggak enak kalau dibatalin. Pa? Boleh ya? Please?”

“Bun, biarkanlah Aisyah menikmati masa mudanya. Bunda dahulu pernah muda juga.”

“Pa, bukan masalah mudanya, tapi Aisyah tak pernah mau kumpul dengan kita. Tiap hari sibuk dengan teman- temanya.”

“Pa?” Aisyah merengek pada Papanya.

“Boleh. Tapi jangan pulang terlalu malam. Dan ingat jaga diri.”

“Makasih Pa. Aisyah pergi. Dadah Bunda. Papa”

“Aisyah? Aisyah?” Terlambat Aisyah tak mendengar lagi panggil Bunda.

“Papa bagaimana sih? Jangan mentang - mentang anak satu - satunya dibiarkan begitu saja. Aisyah itu sudah dewasa. Bunda takut terjadi sesuatu di luar sana.”

“Papa yakin dia bisa jaga diri.”

“Terserah Papalah. Bunda mau tidur.”

Begitulah suasana keluarga Aisyah. Papanya sangat sayang pada Aisyah sehingga tak pernah melarang apa yangg dilakukan Aisyah. Bunda sering memberikan peringatan tapi tak pernah didengarkan.

Malam ini begitu ramai. Gerimis yang turun seakan mempercantik malam yang remang oleh temaram rembulan. Aisyah memacu mobil dengan cukup kencang. Diiringi alunan musik yang menghentakkan kaki. Aisyah sangat lihai dalam berkendara. Tak begitu lama dia pun sampai di lokasi. Bella, Kasih dan Ranti telah menunggu. Mereka melambaikan tangan. Aisyah menuju ke tempat mereka.

“Sudah lama ya? Maaf agak telat. kata Aisyah. Biasa. Ada perdebatan kecil dulu sebelum kesini.”

“Nggak juga. Kami baru lima menit disini.” Kata Ranti

“Aduhh jangan cerita dulu. Pesan makanan dulu biar ngobrolnya enak.”

“Bella.. Bella.. Kamu ini otaknya makan melulu. Ya udah pesan sana. Hari ini biar aku yang traktir.”

“Serius Aisyah? Dalam rangka apa?”

“Ada dech. Nanti aku cerita.”

“Mas”. Panggil Aisyah. “Bisa minta daftar menunya?” Seseorang datang dan memberikannya. Mereka sibuk memilih makanan dan minuman yang disukai. “Cepetan ya Mas. Makasih”. Tak menunggu lama pesanan mereka datang.

“Aku penasaran sama cerita kamu Asiyah”. kata Kasih

“Kepo ya? Mau tau aja atau banget?”

“Banget...” Jawab mereka serempak.

“Kalian tahu dengan kak Ahmad?”

“Kak Ahmad ketua OSIS kita? Yang kamu kejar - kejar itu?”

“Yes, 100 untuk Ranti”.

“Terus?”

“Kalian tahu semenjak kita melarang Siti bertemu dengan kak Ahmad. Aku sering ngobrol dan jalan bareng dengannya. Beberapa hari yang lalu aku pergi ke toko buku dengannya. Ya sebenarnya aku nggak ada niat mau beli buku itu modus aja. Setelah itu aku ajak makan. Eh dia mau aja.”

“Kok bisa? Biasanya kak Ahmad nggak mau?”

“Bisa dong. Siapa dulu. Aisyah”.

“Mungkin itu hanya kebetulan saja Aisyah”. Jawab Bella.

“Mau kebetulan atau nggak yang penting aku udah pernah jalan dengan kak Ahmad. Bahkan aku bisa meluk dia waktu di boncengin naik motor”.

So sweet... Jadi pengen”.

“Eh nggak boleh Kasih. Kak Ahmad jatahnya Aisyah. Kamu cari yang lain.”

Malam itu Aisyah bercerita panjang lebar mengenai hubungannya dengan Ahmad. Tak terasa malam semakin larut. Aisyah segera pamit. Aisyah sudah pulang kemalaman. HP nya sudah beberapa kali berdering. Mobil melaju dengan sangat kencang. Aisyah ingin menyalip mobil di depannya. Namun tiba-tiba muncul mobil lain didepannya. Aisyah kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan. Aisyah tak sadarkan diri.

* * *

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Karma buk

19 May
Balas

Banyak cerita jadi lupa waktu.

13 Jul
Balas

Kasihan juga sih

19 May
Balas



search

New Post