SIMOMO

Oleh: Yosi Gumala

Tatapan polos dan menusuk sukma setiap aku memandangnya. Dengan suara pelan dia menyapa berharap kami akan membawanya. Setiap Amem membuka pintu untuk keluar rumah, maka seketika matanya akan menatap dengan polos dan menghiba. Sebenarnya kami semua gemes melihat wajah polosnya. Simomo begitulah kami memanggilnya.

Tatapan matanya yang sayu membuat simami memanggilnya, dengan tergesa-gesa dia menghampiri. Tubuhnya terlihat kurus dan tidak terawat. Setelah musyarah kecil-kecilan akhirnya dia diizinkan masuk dan tinggal Bersama anggota keluarga yang lain. Keluguan dan kelucuan serta tatapan mengibanya membuat semua orang mulai menyukai kehadirannya. Namun karena dia terlalu kecil dan tidak ada mengajar maka dia buang hajat sembarangan.Akibatnya secara diam-diam sipapi membuangnya kepasar disebelah rumah .

Sore itu hujan turun dengan deras, Amem yang mulai menyayanginya pergi mencari kepasar mengingat siMomo paling tidak dapat menahan dingin. Amem terus memanggilnya, akhirnya terlihat lah Momo di bawah meja. Amem langsung membawa pulang dan memandikan dan menunjukan tempat dia curah perasaan. Sejak saat itu Momo tumbuh menjadi kucing yang sangat imut dan lacu yang menawan hati semua penghuni rumah termasuk Opa yang baru datang.

Lembah Harau, 19 April 2021

#tantangangurusiana

Menulis hari ke- 360

5 hari menuju 365