YAQIN, AYNUL YAQIN DAN HAQQUL YAQIN
OLEH
YONNEDI. M, S.Ag. M.Pd
KEYAKINAN Belum membuat kita cukup untuk menempuh perjuangan hidup di dunia ini. Keyakinan butuh dua tingkat d atasnya yaitu AYNUL YAQIN dan haqqul Yaqin. Sekedar yakin saja berarti kita masih orang Awam atau tingkat paling rendah. Untuk kita ketahui ketiga tingkat tersebut seperti yang telah di contoh kan oleh guru kita, di saat penulis masih di pondok pesantren masih ingat seorang guru mencontoh kan ketiga tingkat ini. Dia mencontohkan Yaqin dengan ada berita dari tetangga yang kita percaya mengabarkan bahwa si Joni sudah pulang dari Mekah berita ini di dengar dari tetangga yang kita tidak ragukan atau orang nya jujur. Berita ini baru sekedar yakin Belum sampai ke tingkat HAQQUL YAQIN. Setelah itu kita pergi ke rumah nya kelihatan sandal si Joni d luar rumah nya baru' kelihatan yang biasanya dia pakai ini baru' Ainul Yaqin. Disini kelihatan tanda tandanya dengan mata kepala kita. Namun Ainul Yaqin belum juga bisa di sebutkan sempurna. Setelah kita masuk ke rumah dan bersalaman langsung bertemu dengan beliau langsung maka ini baru di katagori kan haqqul Yaqin. Ini sekedar mengingatkan penulis waktu di jelaskan oleh guru penulis waktu di pondok pesantren dulu. Jika kita bawah ke yang lebih dekat lagi adalah sebuah contoh, ada seoran teman kepercayaan kita yang dekat Dengan kita belum ada berdusta atau bercanda berlebihan dengan kata dalam artian jika dia mengatakan selalu benar. Pada suatu hari dia mengatakan kepada kita bahwa dia punya madu lebah di rumahnya dalam berita ini baru Yaqin kita sebab biasanya dia tidak pernah berdusta ini baru Yaqin saja belum bisa ke AYNUL Yaqin. Setelah di perlihatkan madu itu kepada kita baru ini di namakan AYNUL YAQIN. Namun Belum sampai kepada haqqul Yaqin sebab haqqul Yaqin tersebut setelah kita minum madu dia tersebut baru di katakan haqqul Yaqin. Di sini dapat kita simpulkan bahwa Yaqin itu adalah berita dari orang- orang yang terpercaya. AYNUL YAQIN adalah sudah kita Lihat tanda tandanya atau pun kita Lihat barang nya atau orang' tersebut baik memulai kedengaran suaranya atau ada bukti lainnya' yang bisa kita lihat ini baru AYNUL YAQIN. Sedang kan Haqul Yaqin adalah bertemu atau kita rasakan langsung Dengan sesuatu tersebut.
Pemahaman kita sudah baik tentang ketiga ini akan ada perubahan yang baik dalam kehidupan baik dengan permasalahan jodoh, Rezki, ketengan batin, kebahagian. Persoalan yang tiga ini memang susah di laksanakan dalam menempuh kehidupan di dunia. Sebagai contoh tentang Rezki yang telah di tetapkan Allah Atau seperti jodoh yang telah di tentukan ataupun seperti ajal sudah di tentukan. Persolan ini perlu pemahaman yang mendalam baik Yaqin Ainul Yaqin dan haqqul Yaqin. Tentang jodoh tidaklah mau dengan Yaqin saja, sebab kita Yaqin saja tanpa naik ketingkat kedua yaitu AYNUL YAQIN yaitu kita haruslah melihat Dengan mata kepala kita sebab jika kita tidak lihat akan menjadi permasalahan besar nanti dalam keluarga. Berbeda dengan keyakinan melihat yang goib seperti malaikat, Allah kita harus percaya walaupun kita tidak melihatnya secara kasat mata, Namun sebagian orang bisa membuka mata batinnya. Tentang mencari Rezki juga harus mempunyai keyakinan Ainul Yaqin dan haqqul Yaqin. Kita faham Rezki kita tidak akan tertukar Dengan orang' lain sebab Rezki elang tidak akan di makan oleh burung Pipit. Keyakinan seperti ini akan membuat kita pasrah karena kita tidak naik ketingkat kedua yaitu AYNUL YAQIN yaitu kita akan berusaha menjemput rezeki tersebut karena AYNUL YAQIN membutuhkan penglihatan atau ada beranda yang kita lihat atau di istilah kan dengan usaha mencari bukti untuk mencari Rezki tersebut. Yang ketiga haqqul Yaqin Rezki yang di beri kan oleh Allah akan dinikmati dengan baik dan ketenangan jiwanya. Sebab di saat-saat kita sudah berada di haqqul yakin kita tidak akan malu mencari Rezki yang penting dengan cara yang halal. Walaupun kita sarjana bahkan Sudah doktor kita tidak malu mencari Rezki dengan jual bakso Atau jual keliling sebab dia sudah faham bahwa haqqul Yaqin sudah menjadi keyakinan hakiki nya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar