Aku tidak suka menulis. Bagaimana tidak ketika aku memulai untuk menulis seketika itu otak memaksaku untuk mengingat semua kenangan-kengan pahit dan manis, kenangan yang sangat menyakitkan hati ini serta kenangan yang terkadang membuatku tidak ingin melangkah maju ke masa sekarang.

Ketika mengingat kenangan indah itu ingin rasanya berlama-lama terkurung dalam masa-masa itu, dimana pelukan hangat dari ibu ketika menggendong tubuh mungilku dan melantunkan sholawat yang sangat merdu untuk membuatku terlelap. Dan kenangan bersama kakak tercintaku dikala beliau selalu menghiburku, selalu memasak masakan terlezat dan mengusap rambutku sampai aku terlelap serta selalu mendengarkan curhatan hatiku sampai masalah asmaraku.

Yah, begitulah betapa sayangnya mereka kepada diriku. Walaupun itu sebuah kenangan manis tapi aku takut untuk mengingatnya kembali dan membagikan kisah ini karena kenangan itu bagai disambar petir yang amat dashyat menghancurkan semua harapanku diakhir kisahnya. Mereka perempuan hebatku satu persatu meninggalkan dunia ini untuk menghadap Allah Subhanallahu wa taalaa.

Hancur, sakit dan mati rasaku. Sangat susah untuk berdamai dengan masa lalu itu. Sampai saat inipun aku selalu berfikir bahwa menulis kisahku ini sangat menyakitkan, tapi aku sadar bahwa masih banyak mereka yang lebih pahit kenangan dimasa lalu dibandingkan diriku.

Bisakah anda bayangkan menulis kisah dari kenangan yang sangat menyakitkan seolah-olah anda di hadirkan kembali untuk menyaksikan kejadian itu didepan mata anda?

Ternyata selama ini anggapanku salah terhadap seorang penulis. Ternyata merekalah orang yang kuat. Orang yang sanggup memutar kembali memori lama untuk dikenang di masa sekarang. Merekalah orang yang berani melampiaskan emosi tanpa adu fisik, merekalah orang yang berani menyuarakan informasi yang berguna untuk para pembacanya.

Untuk anda yang sedang membaca tulisanku ini, ketahuilah kata demi kata yang kurangkai dan menjadi sebuah tulisan saat ini, diawali tanpa keinginan menjadi penulis. Hanya sekedar membuka laptop dipagi hari dan ku tuliskan keresahan hatiku saat ini bahwa aku tidak suka menulis. Tanpa sadar bahwa sebenarnya aku butuh untuk menulis.