Parenting Suatu Solusi Pembelajaran. Tantangan ke 231
Mengupas Tuntas Pembelajaran PAUD di Masa Pandemi (Webinar X Seri 1, Tokoh PAUD Inovatif) Luar biasa yang disampaikan tokoh PAUD ini. Telah sukses besar membawa PAUDnya dapat keluar dari zona nyaman. Tetapi, tetap belajar di tengah pandemi dengan hasil yang dahsyat. Beliau adalah Edit Kadila, S.Pd, Pengelola PAUD Al Hafizh Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dengan judul menarik: Menjawab Tantangan Pembelajaran PAUD di masa Pandemi. Bagaimanakah menjawab tantangan belajar anak usia dini di masa pandemi? Maka, dapat dijelaskan sesuai dengan pengalaman empiris yang luar biasa ini. Apakah yang melatarbelakangi hal ini terjadi? Ternyata beberapa kondisi yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran selama pandemi adalah sebagai berikut. 1. Berkuranganya jumlah siswa. Pada masa pandemi ini, terasa sekali jumlah siswa di PAUD Al-Hafizh menjadi berkurang. Hal ini menjadi evaluasi bersama, terutam mencari akar persoalan dan solusinya. Siswa berkurang dapat disebabkan oleh kondisi atau jarak sekolah ke lembaga yang jauh, sehingga memungkinkan siswa baru mencari sekolah yang lebih dekat. 2. Peningkatan kompetnsi guru dalam pembelajaran daring. Artinya adalah kompetensi guru yang selama ini terkait hanya dengan pembelajaran tatap muka di kelas, maka kali ini harus lebih profesional untuk mau belajar dengan teknologi. Melek teknologi wajib bagi guru. Sebab, hampir saja pembelajaran dari atau PJJ yang dilakukan secara daring selalu memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan gawai menjadi penting untuk mendukung proses pembelajaran daring ini. 3. Menuai pro dan kontra. Kendala selanjutnya adalah pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Artinya sebagian masyarakat atau orang tua menginginkan pembelajaran daring, sebagian lagi menghendaki pembelajaran luring. Maka, lembaga harus dapat mengakomodir keinginan keduanya. 4. Tidak semua orang tua bisa menjadi guru di rumah. Ini kendala umum yang dihadapai sebagian besar orang tua siswa. Ternyata, menjadi guru itu tidak mudah. Terbukti, tidak semua orang tua dapat mendampingi dan membimbing anaknya dapat belajar dengan baik di rumah. Orang tua tidak sepenuhnya dapat menjadi guru di rumah. Sebab, menjadi guru harus memiliki kemampuan pedagogik yang memadai. Sedangkan tantangan ataupun hambatan yang dihadapi adalah sebagai berikut. 1. Sinyal yang kurang baik. Kondisi tempat tinggal siswa atau orang tua siswa yang jauh dari jangkauan sinyal menjadi kendala utama kegiatan PJJ atau daring. Orang tua siswa merasa kesulitan mendapatkan sinyal yang baik sehingga kegiatan pembelajaran seringkali juga terganggu. 2. Kuota terbatas. Kebutuhan kuota memang tidak dapat dihindarkan lagi. Ini dirasakan orang tua, maupun guru. Maka, ini juga menjadi hambatan tersendiri dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 3. Keterbatasan bahan ajar. Keterbatasan bahan ajar dalam masa pandemi ini menjadi hambatan untuk secara maksimal memberikan materi ajar. Walaupun tidak harus tuntas kurikulum, tetapi anak juga memiliki hak untuk belajar dengan maksimal. 4. Minimnya kemampuan teknologi orang tua. Tidak setiap orang tua memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi yang baik. Ini juga menjadi hambatan yang perlu diakomodir sekolah dengan memberikan solusi alternatif yang lebih baik. Lalu, apakah solusi yang harus diambil lembaga PAUD ini? Beberapa solusi yang telah ditempuh, antara lain sebagai berikut. 1. Webinar dan Komunitas Pembelajaran di WA. Guru meningkatkan kapasitas kompetensinya melalui kegiatan webinar yang relevan dengan kebutuhan guru dalam mendukung lancarnya proses pembelajaran. Guru juga belajar melalui komunitas yang terhubung melalui grup WA yang dimiliki. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan inovasi dalam pembelajaran. 2. Parenting, membuka wawasan dan pengetahuan orang tua tentang pembelajaran daring. Selain itu juga selain juga pentingnya orang tua mendampingi anaknya belajar di rumah. 3. Pertemuan gugus, sharing mengenai metode pembelajaran selama masa pandemi. Menggunakan dana BOP dalam pembelajaran daring diizinkan sesuai dengan hasil pertemuan lembaga bersama pihak pemerintah yang terkait. 4. Pembelian kuota. Lembaga juga memberikan kuota gratis sesuai dengan ketentuan dalam BOP.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Paparan yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Keren buk penjelasan nya, salam literasi
Hebat yona