QUEEN Selalu Sendiri ?! (Part 2)
Queen POVL
"Bukan maksudnya begitu, Pak, tapi Bapak kita ini hanya ingin melihat perkembangan permainan Queen yang berada dikelas D (47-50kg) jika dihadapkan dengan lawan yang mempunyai bobot lebih di kelas G (59-62kg) apakah tetap bisa bertahan, seperti itu, Pak." Mungkin itu suara panitianya, tapi berarti ada 3 orang didalam. Siapa saja ya?
"Hal ini bisa membuat mentalnya down!" Pak Riadi kembali berang.
"Yang jelas sekarang Queen tetap menangkan pak Riadi dan Dia menjuarai Final kelas D serta terkirim untuk mewakili provinsi. Saya lihat permainannya bagus dan berkembang. Saya hanya ingin menguji kemampuannya dengan bobot yang lebih besar, karena kita tau Queen tubuhnya terlalu mungil untuk kelas D itu, tapi dia tetap gesit. Saya takut diluar nanti lawannya mempunyai tubuh yang lebih besar" Kudengar suara lain berbicara. Dari pada penasaran, akhirnya Ku ketuk juga pintu.
"Masuk...!" Terdengar suara panitia itu. Pak Riadi langsung memberi tempat duduk untukku. "Queen, duduklah!"
Dan Akupun sedikit terkejut melihat siapa orang yang dimaksud panitia tadi, ternyata Bapak itu...
"Nak Queen, sebenarnyaa...." Ucapan panitia terputus dan disambung oleh seseorang yang ternyata Aku mengenalnya sebagai seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi untuk olahraga yang Kugeluti ini, "Saya rasa kamu tau siapa Saya, Saya tau apa yang dibenak kamu dan Saya tak mau itu menjadi penggugur semangat kamu, tak usah memikirkan macam-macam, yang jelas sekarang Saya ingin kamu brangkat mewakili Kelas D ke Provinsi Dan silahkan siapkan diri Anda untuk Training, tandatangan kontrak ini!"
Kata-katanya membuatku bungkam. Apa... apa maksud mereka membuatku jadi seperti ini? Apa mereka mengira Aku boneka! Seenak saja dipermainkan. Aku nggak tau apakah harus menerima kabar ini dengan senang atau bagaimana. Di mata mereka disini, Aku tetap saja kalah, tapi di sisi lain memang Aku mempunyai keinginan untuk ke provinsi, ya dan ini memang keinginanku, tapi apakah harus dengan cara begini. Arrrgh
Aku pun keluar dengan hati yang tak karuan, sambil melangkah gontai. Aku benar-benar tak terima, pikiranku kacau sampai-sampai aku tak memperhatikan sekitar, " Sudahlah, terima saja. Disini memang banyak permainan. Seperti tak tau saja, Annoying"
Glek.. Suara itu, sepertinya aku mengenalnya dan tak ingin mengingatnya. Dan Aku pun melihat ke sumber suara itu, "Astaga... Zennaldi Paradiga..." Jujur aku kaget, karena manusia ini, manusia ini... Ukh
"Sudahlah... jangan terkejut seperti itu, sampai bertemu di training nanti dan Aku tak ingin kau sok kenal denganku!" Kata cowok itu sambil berlalu ke dalam ruangan sekre panitia dan memainkan tangannya diatas kepalaku seakan sedang mengacak rambutku, mungkin itu artinya, karena aku berjilbab.
Huuuffhh, pria sombong itu. Siapa juga yang mau dekat dengannya! Macho sich, memang dia tergolong macho, energik dan sangat jago silat dibanding Altar. Dia juga menang tadi di kelas E pria. Kulitnya eksotik dan sangat tampan... huffft tetapi dia terlalu sombong. Membayangkan harus bertemu dengan dia lagi ditambah dengan tampang keGRannya yang menyangka selalu kalo aku ingin nembak dia, hmmm... betul-betul pria gila, tapi bukan salah dia juga sepenuhnya karena memang karena kesalahpahaman waktu itu membuat dia jadi berpikiran seperti itu, nanti Aku ceritakan.
Sekarang ini Aku hanya berharap bisa langsung pulang dan beristirahat, terlalu lelah hari ini. Ku melangkah ke kamar ganti untuk mengganti pakaianku dan mengambil tasku di box, tapi apa yang terjadi. Baju gantiku semua sobek, apaa...! tasku..., tasku hancur. Apa Aku lupa mengunci box? Langsung ku cek dan terkunci, kuncinya di congkel... "AAAAAAAAAAAARRRGGGGHHHH.... SIAPA BEDEBAH INIIIIIII.....""
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cernaknya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih sudah singgah dan membaca cernaknya, semoga suka dan mengikuti terus. Salam literasi