JIWAKU
JIWAKU
Aku memilih diam
Bukan berarti aku mengalah
Tapi kadang ingin bersuara dan betriak
Atas semua kebodahan yang terlihat
Bersuaralah dengan langtang
Bagai longlongan serigala
Kepada semua yang tidak adil
Apa lagi tidak bijaksana
Jiwaku meradang
Panas membara
Ingin mencabik-cabik semua kecurangan
Atas jiwa-jiwa yang rapuh
Jantungku berdebar kencang
Bergetar menggelegar
Ibarat goncangan gempa
Meluluhlantahkan tanah
Darahku mendidih
Mengalir deras di urat nadi
Terasa sampai ke pembuluh
Yang tidak terkontrol
Tetapi hatiku berbisik
Engkau harus punya jiwa yang sabar
Menghadapi kejanggalan dalam hidupmu
Karena duniamu penuh tantangan.
@Yohanes Nong Loar
Jakarta, 21 April 2024
Hak Cipta@21 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar menerima ujian, teguh dalam pendirian