GUBUK TUA DI TENGAH LADANG
GUBUK TUA DI TENGAH LADANG
Ladang kami cukup luas berada di perbukitan yang memanjang dari utara ke selatan. Dikelilingi oleh padang sabana terlihat hamparan tanaman padi dan jagung yang tumbuh dengan subur. Banyak ladang tetangga yang berjejer berdampingan berbentuk terasering di sepanjang bukit yang hijau. Di pinggir kiri dan kanan bukit ada tumbuh rimbun pohon dan aliran sungai kecil yang meliuk-liuk dan berkelok dari arah hilir ke hulu sungai. Pemandangan dari bukit itu cukup indah kerena sejauh mata memandang terlihat pulau kecil yang berjejeran di ujung utara dan perahu-perahu nelayan yang sedang menjala ikan di sepanjang pantai.
Di tengah ladang berdiri sebuah gubuk tua yang dibangun beberapa tahun silam dengan bertiang batang kosambi dan berdinding bambu serta beratap pelepah dan alang-alang. Bale-bele terbuat dari belahan bambu dan beralas tikar seadanya sebagai pengganti kasur untuk melindungi badan dari dinginnya malam hari. Di sudut ruangan yang sangat sedrhana itu ada tunggku dapur yang dibuat dari susunan batu untuk menyalakan api dan memasang periuk tanah sekedar masak dan menjerang air. Periuk terbuat dari tanah, piring, mangkuk, dan sendok terbuat dari tempurung dan jenis buah yang kulitnya keras. Ada juga periuk dan kuali serta cerek yang terbuat dari alumunium sebagai serep ketika masak dan menjerang air.
Gubuk tua itu sebagai pelindung panas di siang hari sekaligus menghalau diginnya malam dengan menyalakan api di tunggku dapur. Bara api dapat mengusir dinginnya suasana malam ketika angin beserta hujan turun. Di dalam gubuk tua ini berfungsi juga sebai lumbung untuk menyimpan bekal seperti padi, jangung dan singkong yang telah dikeringkan (gaplek) yang sudah dimasukan ke dalam karung dan keranjang. Jika dibutuhkan untuk memasak, bahan makanan itu diambil dan dioleh seadanya kemudian dimasak dengan lauk pauk berupa sayuran yang diambil dari kebun dan ikan yang dibeli dari para nelayan di pinggir pantai.
Sangat miris ketika angin barat datang disertai dengan hujan karena khawatir atap gubuk berterbangan dan hasil kebun basah kuyup. Maklum atap gubuk tua terbuat dari daun pelepah dan alang-alang yang sudah lama belum diganti sehingga sangat rawan untuk rapuh dan berterbangan ketika dihantam badai. Tiang gubuk terbuat dari batang kayu yang sudah lapuk sehingga dikhawatirkan ketika badai datang tiang akan lapuk dan gubuk tua bisa rubuh.
Saat sanak saudara datang berkunjung maka kami semua berlindung di dalam gubuk tua itu entah siang maupun malam. Kadang tidur berhimpitan sekedar berlindung dari binatang buas yang berkeliaran di malam hari dan hewan berbisa. Di ladang sekitar gubuk tua banyak binatang berbisa seperti ular, kelajengking, serangga berbisa dan tawon yang banyak menempati pepohonan dan lubang tanah yang lembab. Ular sangat banyak apa lagi dekat kali dengan habitat tikus yang banyak sehingga ular memburu tikus sampai ke gubuk atau halaman yang ditumbuhi rerumputan seperti alang-alang dan rumput liar lainnya. Varian ular juga sangat banyak termasuk cobra, piton, ular hutan (ular uta), ular hijau (mea), ular bermotif merah (blarat). Semuanya adalah jenis ular berbisa yang sekali gigit dapat menghilangkan nyawa manusia,.
Tawon ada dua jenis yaitu ruan dan wane yang habitatnya berbeda alam. Satu bergelantungan di pohon dan yang lainnya berada dalam lubang tanah atau lubang batang pohon. Sengatannya sama-sama beracun sehingga menimbulkan bengkak dan memar pada wajah atau bagian tubuh yang disengat. Madunya sama-sama manis tetapi kata orang yang pakar madu mengatakan bahwa kwalitasnya berbeda. Oleh karena itu ketika kami menjual madu akan kami bedakan madu dengan jenis ruan dan wane yang mana ada yang diambil dari pohon dan ada pula yang diambil dari lubang tanah atau lubang batang pohon.
Babi hutan, landak dan kera masih banyak berkeliaran tetapi rusah sudah jarang bahkan hampir punah karena ulah manusia. Mereka memburu hewan tersebut sekedar lauk pauk untuk mengganti ikan dan hasil laut yang tidak diperoleh dari pasar. Seandainya daerah tersebut sebagai konservasi alam maka hewan-hewan tersebut dapat dilindungi sebagai habitat yang memberi mafaat kepada anak cucu kelak. Kalau rusa sudah habis maka anak cucu masa yang akan datang tidak dapat membedakan antara, kambing, domba dan rusa karena ulah dari orang-orang yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kehidupan hayati.
Itulah cerita tentang gubuk tua kami yang sangat sedehana walaupun hampir rapuh tetapi masih memberi manfaat yang besar untuk melindungi kami dari terik matahari dan dinginnya hujan serta badai yang tiba-tiba datang melanda. Walaupun hidup serba bekekurangan di tengah ladang yang dikelilingi oleh hutan dan padang sabana, kami tetap bahagia menikmati panorama dan keindahan ladang kami yang penuh dengan beraneka ragam tanaman. Bangga dan bahagia sebagai anak kampung yang tinggal bersama orang tua dan saudara di tengah ladang bersama gubuk tua kami.
@Yohanes Nong Loar
Jakarta, 5 April 2024
Publikasi @gurusiana.id
Hak Cipta@5 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pak,ngebayangin aja sudah bagus desanya pak, ditambah dengan narasi yang bagus bikin saya jadi penasaran nih tempat di Flores, sukses pak Yohannes
Pak Jumari, sesekali traveling ke Flires sari ujung Barat Labuan Bajo sampai Tanjung Bunga Larantuka. Bapak akan merasa seperti melayang-layang di nirwana. Mengunjungi saja dia minggu akan terasa sampai 20 tahun.
Gitu ya pak, Insyaallah kalau ada kesempatan saya traveling ke labuan bajo baru ke tanjung bunga larantuka, salam sukses pak
Mantap
Karya nya bagus sir, terasa hidup di sebuah desa lubuk kecil yg memiliki sejumlah sumber daya alam yg melimpah, namun ada jg sisi tdk enaknya hidup di ladang hutan. Saran nya untuk memberikan refrensi dan tema yg lebih unik lgi nantinya
Karya nya bagus sir, terasa hidup di sebuah desa lubuk kecil yg memiliki sejumlah sumber daya alam yg melimpah, namun ada jg sisi tdk enaknya hidup di ladang hutan. Saran nya untuk memberikan refrensi dan tema yg lebih unik lgi nantinya
Karya nya bagus sir, terasa hidup di sebuah desa lubuk kecil yg memiliki sejumlah sumber daya alam yg melimpah, namun ada jg sisi tdk enaknya hidup di ladang hutan. Saran nya untuk memberikan refrensi dan tema yg lebih unik lgi nantinya
Karya nya bagus sir, terasa hidup di sebuah desa lubuk kecil yg memiliki sejumlah sumber daya alam yg melimpah, namun ada jg sisi tdk enaknya hidup di ladang hutan. Saran nya untuk memberikan refrensi dan tema yg lebih unik lgi nantinya
sangat menginspirasi
Cerita yang bagus,membaca ini membuat saya teringat dengan suasana di kampung.Semangat Sir John
Cerpen nya bagus dan mudah dipahami
Cerpen nya bagus dan mudah dipahami
keren sir jhon
Isi cerpen sangat menarik dan menyentuh dimana memberikan makna bahwa gubuk kecilpun dapat bermanfaat dikala berbagai suasana dan peristiwa
hal yang patut dijadikan sebuah inspirasi, memang betul hidup di sebuah desa, sangat menyenangkan.... tidak hanya menyenangkan tetapi bikin hati tentram & nyaman and ini tulisan yang sangat keren berdasarkan kisah yang sudah dialami
Tulisan yang sangat bagus, saya jadi penasaran dengan desa tersebut
cerita sangat bagus
Tulisannya bagus dan puitis tapi harap dimasukan tema yang lebih tidak biasa
Trimakasih sarannya. Ini hanya pengalaman lansung bukan rekayasa jadi nanti dicari thema yang fiksi ya.
Cerita yg bagus banget
Cerpen yang sangat bagus bisa mengingatkan kita bagaimana suasana kampung halaman kita dan seperti nya menarik yah desa tersebut
Cerpen yang sangat bagus,bisa dirasakan oleh indra penglihat. Semoga cerpen ini dapat dilihat oleh semua orang yang ada di dunia dan ikut serta merasakan keindahan dari suasananya
cerpen yang sangat keren,semangat dan terus berkarya sir