AIR MATA BUAYA
AIR MATA BUAYA
Tampil di depan umum
Terlihat sedih
Meratapi nasibnya
Yang penuh pura-pura
Bibir bergetar
Senduh pilu terasa
Tak terucap kata
Hanya rintihan perih
Muka merah padam
Tertunduk malu
Tampa lirikan tajam
Ke sudut pandang
Jantung bagaikan tertusuk
Hati terisis pisau tajam
Perasaan tak menentu
Tak ada jawab yang pasti
Langkahnya lemas
Hampir terjuntai
Dibalik susunan bangku
Saksi yang bisu
Mata sembab lebam
Berkedip tanpa henti
Setitik hadir di ujung kelopak
Hanya air mata buaya.
@Yohanes Nong Loar
Jakarta, 21 Mei 2024
Hak Cipta@21 Mei 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar