Navigasi Web
Sudahlah
Tantangan 90 Hari Berkarya ( Hari Ke-83)

Sudahlah

/1/

Titian semakin abu-abu

Merengut sukma dalam garis pilu

Deretan hari melukis belenggu

/2/

Rinai deras tumpah sisakan sembab

Semua musnah tanpa sebab

Ditimbun aneka prasangka

Yang hadir di detik terakir rasa

/3/

Bahagia itu hanya menu pembuka

Terhidang saat rasa menggila

Dan

Ketika santap tak berasa

Ya, sudahlah lupakan saja

Waktulah penawar luka

Kota Resik, 080420 #Izhatunnajah_721017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu puisinya, diksinya keren, Barakallahu

08 May
Balas

Saat luka mulai menggila, saat kebersamaan hanya menorehkan luka, lebih baik sudahi saja. Biarlah waktu yang akan menyembuhkannya. Puisi Teh Yis makin keren!

08 May
Balas

Mbuq GurunyaJazakillahu khairan katsiran apresiasinya MbuqSukses selalu buat cerbung yang ngangeninBarokallohu

08 May

Keren diksinya....sudahlah ...biarlah waktu yang menyembuhkan

08 May
Balas

Wooow indah sekali Bunda... Semua yang di grup ini keren banget...jadi Marem deh bacanya... terima kasih sudah berbagi ilmu...salam semangat

08 May
Balas

Puisi yang menarik dengan diksi yg menarik juga.Hidup memang menyajikan banyak rasa. Kalau mau hidup tenang banyak berserah diri kpd Allah.Tapi kalau byk maunya, yg susah ya diri sendiri

08 May
Balas

Masya Allah menyimak puisi para duhu, sungguh diksi tingkat dewanya memukau. Barokallah

08 May
Balas

Biarlah waktu sebagai penawar luka... Ya benar. Hanya waktu yang bisa melakukannya... Keren banget Bu

08 May
Balas

Duh duh duh... "Sudahah" sudah menjadi kenangan sebagai pelajaran

08 May
Balas

Afwan Pak UstadzIbrohnya yang mahalJazakallohu khairan katsiran apresiasinya

08 May

Semoga bahagia tak sekadar menu pembuka

08 May
Balas

Mantap Bu.

09 May
Balas

Mantap Bu. Saya suka puisinya.

09 May
Balas

Puisi yang indah Bu. Hidup memang tidak selalu indah, kita harus siapkan diri dalam suka & duka ya Bu, agar tidak menzalimi diri sendiri. Salut, Baarakallaahu Bu.

08 May
Balas

Woow amazing puisinya bucanku, pingin bisa bikin yang begini, air mata jadi rinai,,,maniis diksinya

08 May
Balas

Hanya kebetulan saja BucanqMasih harus banyak belajarJazakillahu khairan katsiran apresiasinya BuncanqBarokallohu

08 May



search

New Post