Navigasi Web
Lukisan Luka
Tantangan Hari Ke-92

Lukisan Luka

/1/

Aku pengembara gurun

Yang terjerat lisan beracun

Ciptakan sakit yang menahun

Untuk mengenyahkan tanpa ampun

/2/

Aku mengejarmu di belantara

Saat rinai tak lagi bermuara

Aku mencarimu di jurang rasa

Menukik ciptakan pedih yang menggelora

/3/

Aku terkapar tanpa gelegar

Mengendap luluh tanpa sadar

Terdampar di tepian hasrat

Hadirkan nyeri menyengat

/4/

Di antara pedih dan nyeri menyengat

Kugenggam keyakinan dengan erat

Mentari itu masih hangat

Sinyal Robbku yang Maha Dasyat

Kota Resik, 180520 #Izhatunnajah_721017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selalu keren puisinya bund, sy sll suka permainan diksi dan rimanya, Barakallahu

19 May
Balas

Puisi yang selalu hebat dengan diksi yang melangit. Keren pisan, Teh Yis!

19 May
Balas

Kereen bu..diksinya menyentuh...Pengungkapan maknanya juga pas..

19 May
Balas

Kenapa setiap baca puisi Ibu kok saya jadi terpana. Itu karena saking buwagus nya puisi Ibu. Diksi yg ditata dan pas dgn maksud. Wis, pokoke super keren Bu..

19 May
Balas

Puisi religi yang sangat bagus Bu Yis,"Bersyukur punya sandaran yang kokoh kepada Allah agar selamat dalam meniti hidup yang hanya sementara." Luka yang mendalam di hati jauh-jauh lebih ringan dari siksaan-Nya kelak di neraka. Baarakallaahu Bu Yis.

19 May
Balas

keren bu

19 May
Balas



search

New Post