Guru semakin tak tentu, ada yangpateng menyibukkan diri dengan belajar teknologi, ada yangkeliling untuk menyapa siswasiswinya, ada yangsibuk mengikuti berbagai zoom dan zooom, namun tidak sedikit juga yang enjoya saja. atau bahkan yang ekstrim tetp menantang maut. baik dengan tetap tatap muka atau juga menyapa siswa di rumah rumah tetangga. semua terjadi tanpa di duha

semua terjadi tanpa dinyana. kadang memang siswa bertanya.seperti tadi pagi. buk, kapan sekolah...aku rindu.katanya. sebetulnya tak hanya siswa, aku pribadi pun juga rindu menatap wajah siswa setiapahri.berinteraksi dengan banyak suasana, problema dan drama.

pada saat ini siswa dibebaskan belajar,begitu juga guru.bagaimana arah pembelajaran tidak membebani siswa dan guru. bantuan pulsajuga diberikan meski masih setengah hati. namun semua memang pilihan.bagaimana meminimalisir hal yangtidak perlu dilewatkan atau memang wajib di pertahankan. jejak serupa dari guru yang masih terus menimba ilmu, menghajar mata dengan radiasi yang sekarangserasa aku rasakan. semua unruk bisa melayani peserta didik dengan baik. terserah siswa,maunya belajar dengan gaya apa. apakah sentris guru, mau berinteraksi,atau maunya siswa sendiri kala siswa mau dan mampu.

mau;artinya saat siswa merasa siap untuk belajar

mampu, artinya siswa mampumenangkap pesan dari gurutentang bagaimana belajar dan pembelajaran

namun tidak sedikit pula siswa yang menganggap pembelajaran jarak jauh membuat mereka kadang semakin ragu dengan keluguan mereka. asik dengan main senditi atau justru menikmati rasa sunyi dalam keramaian.

semua terserah peserta didik.pekerjaan guru jauh lebih berat.karena harus bisa menjaga psikologi an semangat siswa agar selalau membara

semua yangterjadi saya yakin tidak ada yang percuma.bilhikmah kata guru ngajiku.

semoga memang badai segera berlalu,

atau kita yang harus berlarikencang meninggalkan bagai.

semua serba terserah

semua serba tak boleh menyerah