#Tantangan Guru

#Hari ke 25

Hampir semua kita pernah dengar istilah mahasiswa reguler, non reguler, mahasiswa undangan dan mahasiwa paralel bukan? Terus terang untuk mahasiswa undangan saya sudah tahu, namun untuk tiga istilah lainnya (reguler disengkat R, non reguler disingkat NR dan paralel) saya ketahui ketika sudah berada di kampus. Namun pada tulisan saya ini saya akan berbagi sedikit cerita mengenai mahasiswa reguler dan mahasiswa paralel.

Di kampus sendiri ternyata ada salah satu dosen yang mengistilahkan jenis mahasiswa atas dua saja. Yaitu mahasiswa parfum dan mahasiswa balsem. 

Perbedaan keduanya ini terletak pada aroma mahasiswa. Mahasiswa parfum biasanya berusia belasan hingga dua puluhan. Sedangakan mahasiswa paralel biasanya sudah ibuk-ibuk dan bahkan ada yang sudah mendekati pensiun.

Perilaku keduanya juga berbeda. Mahasiswa parfum suka ngaca, dandan dan sering curhat sekitar pacar. Sedangkan mahasiswa balsem tidaklah demikian. Obrolan mereka tidak terlepas dari seputar anak, cucu dan penyakit.

“Mungkin karena sudah tua, penyakit sudah banyak yang berdatangan. Mulai dari yang berat hingga yang ringan jadi bahan obrolannya. Sakit pinggang, sakit kepala, encok, kesemutan, asam urat, darah tinggi, darah rendah dan berbagai jenis obat saling mereka infokan.” Ujar sang dosen.

Bila mengumpulkan tugas biasanya mahasiswa paralel mencari alasan bagaimana sang dosen tidak ingat atau dapat memberi kelonggaran waktu padanya. Bisa dengan cara pura-pura lupa,  curhat seputar penyakit dan lain sebagainya. Biasanya yang sering jadi senjata mereka adalah penyakitnya.

Sebagai seorang dosen yang sudah puluhan tahun menghadapi mahasiswa beliau berujar,

”...Saya senang berada di tengah-tengah mahasiswa terlepas kelebihan dan kekurangannya sebagai mahasiswa. Saya tidak akan membuat diri saya stres dengan bau anda dan perangai anda yang enggan atau bahkan tidak ontime dalam mengerjakan tugas. Kalian adalah obat sekaligus suplemen bagi saya untuk terus tetap bisa tegak dan berkoar di depan kelas ini. Nantinya saya harapkan juga kalian sebagai calon-calon pendidik bisa berlaku demikian. ingatkan, doakan siswa-siswa anda. Bila you bisa demikian maka awet mudalah anda dan dua jempol tangan saya ini buat anda.”

Medan Slayang, 17 Mei 2020