Hitam Manis
Oleh Yesi Arisanti
Kulihat kopi di gelas itu
Hitam, menakutkan
Walau tak semanis coklat
Tapi bisa seindah pelangi
"Tetaplah bersamaku," kubisikkan dalam sunyinya keramaian
Jika kuboleh berbicara tentang rindu
Bayangmu ada disetiap senduku
Kubenci merindu
Ingin mengubur semuanya
Sambil menegak kenyataan
Bahwa kopi hitam ini terasa manis
Padang, 8 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Waduh dlam keadaan kesal, ni? Keren kopi manisnya. salam
aku juga benci merindu... he..he.hhe... kereen puisinya bun. Salam literasi
Jiaaaaah.... Kubenci merindu... Hiks!
Sama...para kopi mania, selalu merindukan si hitam manis
izin sudah saya follow ya bunda, sukses selalu