Hampir satu tahun pandemi covid 19 mewabah di seluruh dunia. Dan selama waktu ini tak pernah pergi wisata kemana pun. Jangankan ke luar negeri, wisata dalam negeri yang dekat pun tidak.

Kami masih konsisten. Mengikuti aturan pemerintah daerah. PSBB yang sempat berubah menjadi newnormal, akhirnya kembali PSBB, lanjut sesi 2.

Perpanjangan PSBB kembali terjadi. Beberapa keluarga guru dan siswa sudah ada yang mengalami pandemi ini. Tetangga, teman, bahkan beberapa keluarga pun, mulai tertular virus.

Perlengkapan koper, tas tangan dan sendal atau sepatu yang biasa dibawa dan digunakan bepergian wisata, tersimpan rapih di dalam gudang. Benda-benda pribadi kesayangan yang hampir tak pernah ketinggalan menemani perjalananku itu kadang kupandangi dengan hati trenyuh. Tiba-tiba muncul rasa kerinduan untuk traveling kembali.

Namun tak berwisata pun banyak keuntungannya lho. Pertama, bisa menikmati liburan di rumah bersama keluarga sambil nonton film di tivi kabel, makan dan masak bersama suami dan anak-anak. Kedua punya waktu banyak menanamkan karakter kepada anak yang masih kecil. Ketiga, semakin tumbuh kebersamaan dengan keluarga. Keempat, dapat beribadah lebih leluasa, mengaji bersama keluarga. Kelima, uang yang biasanya digunakan untuk traveling dapat dialihkan untuk berbagai hal. Misalnya untuk merenovasi rumah atau membeli furniture yang baru, bisa juga untuk membeli pohon-pohon agar rumah semakin indah dan tidak bosan berada di rumah.

Berbagi dan membantu orang-orang di sekitar, termasuk keluarga tentu semakin dibutuhkan. Perekonomian yang mulai tumbang. Banyak yang tak punya pekerjaan lagi, tenrunya harus menjadi perhatian. Kendati kehidupan kita tidak berlebih.

Masa pandemi yang sudah cukup lama, tentu terjadi pergeseran kebiasaan sehari-hari. Tak perlu mengeluh atau merasa jenuh. Banyak hal yang dapat dilakukan walau tak harus keluar rumah tentunya.

.

Jakarta, 29 Januari 2021

# Tulisan ke 125