NYAI DASIMA (Tantangan menulis hari ke 40)
Siang tadi dapat kiriman foto ketika masih SMP. Tak menyangka sekali bisa melihat foto yang sudah sangat lama itu. Foto sekitar 35 tahun lalu. Foto ketika bermain drama lakon Nyai Dasima. Di antara para pemain hanya aku yang wanita. Pemeran lainnya adalah laki-laki.
Melihat foto tersebut jadi teringat kisah Nyai Dasima. Yang berkisah tentang seorang nyai (wanita yang dijadikan gundik atau wanita simpanan). Kami memilih cerita tersebut untuk manggung di kegiatan akhir tahun di sekolah kami.
Sejak dulu, Jakarta sebagai tanah leluhur orang Betawi menjadi kawasan transit berbagai orang dengan berbagai kepentingannya. Orang-orang yang datang dari berbagai suku dan etnis tersebut kemudian berbaur dengan masyarakat Betawi. Akulturasi budaya pun terjadi melalui banyak hal termasuk perkawinan.
Proses akulturasi berbagai budaya tersebut kemudian melahirkan seni drama yang seru dalam sebuah kisah drama.
Nyai Dasima adalah seorang gadis cantik nan bahenol yang akhirnya jadi istri simpanan tuan Edward William, salah seorang kepercayaan Letnan Gubernur Sir Thomas Raffles. Walaupun Dasima diperlakukan dengan baik oleh tuannya, tetapi dia rela dijadikan sebagai istri kedua Samiun, tukang sado atau tukang delman.
perjuangan Nyai Dasimah, seorang gadis Betawi yang merasakan kegalauan memilih pasangan hidup, antara pemuda Belanda atau Indonesia. Setelah memutuskan lebih memilih pemuda Belanda, Nyai Dasimah justru mengalami pengekangan dan perlakuan tidak menyenangkan dari suaminya tersebut. Pemberontakan atas pengekangan tersebutlah yang menjadi permasalahan di dalam drama tersebut.
Begitulah komplikasi yang akhirnya membuat tokoh Nyai Dasima memilih lelaki pribumi sebagai suaminya.
Drama menjadi sangat menarik dengan adegan perlawanan antara pasukan Belanda dan pemuda Betawi. Penonton bersemangat bertepuk tangan, namun di akhir cerita terjadi insiden panggung, teman yang berperan sebagai gubernur Rafless kepalanya terbentur mikrophon yang digantung di atas kepalanya. Maklumlah pada saat itu teknologi panggung masih terbatas. Drama yang seru menjadi kocak akhirnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Serunya drama akhir tahun. Selalu indah dikenang, sukses Ibu
Sukses juga untuk ibu Chusniyah
Wah keren bundaa.. Pasti seru drama itu.
Seru, dan teringat selalu.. insiden terakhir hihi...
Keren Bu, sukses selalu
Aamiin. Yerima.kasih
Pernah jadi aktris Bun .. ayo dilanjut lagi, salam sukses
Hihihi.. aktris zaman baheula
keren ulasannya jadi ingat masa putih biru juga bunda... drama di acara akhir tahun....salam kenal salam santun, sukses selalu untuk Bunda....
Salam.kenal kembali bu Nir Hasanahfatma .