Navigasi Web
PELUKAN TERAKHIR

PELUKAN TERAKHIR

Sore itu sepertinya tidak begitu bersahabat . Hembusan angin yang cukup kuat membuat Della harus buru-buru meninggalkan komplek pemakaman. Lagi pula langit sudah mulai berubah warna menjadi abu-abu, pertanda akan segera turun hujan

Dua puluh tahun sudah Della menjalani hidup berumah tangga dengan Bram, laki laki yang dikenalnya sejak duduk di bangku SMP . Laki-laki yang sudah memberinya tiga orang anak. Bram dengan perawakan tinggi, putih dan rambut ikal sangat serasi dengan Della yang cantik, kulit kuning langsat dan rambut lurus sebahu.

Sama-sama aktif di salah satu club olah raga di sekolahnya membuat mereka di kenal sebagai pasangan yang serasi. Sepertinya cinta monyet yang di kenal di antara siswa-siswi SMP tidak berlaku bagi Della dan Bram. Mereka mampu menjaga cinta mereka sampai ke jenjang pernikahan.

Selepas SMA Della melanjutkan kuliahnya di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota kelahirannya. Sedangkan Bram karena prestasinya yang baik di bidang olah raga, ia di terima di salah satu Perusahaan Negara walaupun masih dalam masa percobaan. Jarak yang jauh di antara Bram dan Della tidak membuat hubungan mereka menjadi renggang. Malah membuat Bram bertekat untuk segera menikahi Della.

Akhir pekan lalu Bram mendatangi kos-kosan Della. Siang itu udara cukup panas. Ia bermaksud menyampaikan keinginannanya untuk menikahi Della. Bram mengajak Della untuk makan siang di sebuah kafe yang tidak begitu jauh dari kos- kosan Della. Kebetulan siang itu kafe tidak begitu ramai. Bram dan Dellla memilih duduk di pojok ruangan.

“Kok tumben ngajak aku ke sini mas ?”tanya Della yang penasaran karena tidak biasanya Bram mengajaknya ke kafe. Biasanya mereka hanya ngobrol di teras , atau sekedar duduk-duduk di taman depan rumah kos-kosan Della.

“Dek, hubungan kita sudah terlalu lama seperti ini, mas ingin kita menikah saja, bagaimana menurutmu?” kata Bram tak sabar ingin menyampaikan keinginannya untuk menikahi Della.

“Apa?” Della kaget saat mendengar keinginan Bram.

“Rasanya ngak mungkin Mas, aku masih kuliah , ayah dan ibu pasti tidak akan memberikan kita restu” Della berusaha menolak Bram dengan halus karena ia tahu keluarganya tidak akan mengizinkanya menikah dengan Bram.

“Aku akan menemui orang tuamu, aku akan meminta izin pada mereka, aku akan memberikan pengertian pada mereka” kata Bram yakin ia bisa meyakinkan orang tua Della untuk memberikan restu untuk mereka..

“Della masih kuliah, tunggulah sampai Della menyelesaikan kuliahnya” kata ayah saat Bram menyampaikan keinginannya di depan keluarga besar Della.

“Setelah menikah, Della akan tetap melanjutkan kuliahnya Om” kata Bram meyakinkan ayah Della.

“Pikirkanlah dulu baik baik, menikah bukan hal sepele, banyak hal yang akan kalian hadapi nantinya” kata ayah Della meminta Bram kembali mempertimbangkan keinginannya yang buru buru ingin menikahi Della.

“Saya sudah mempertimbangkannya matang-matang Om, insyaalah kami akan menjalaninya dengan baik” kata Bram meyakinkan orang tua Della

“Baiklah kalau memang tekad kalian sudah bulat, ayah dan ibu akan memberikan kalian restu, tapi ayah berharap setelah menikah Della tetap menyelesaikan kuliahnya” akhirnya ayah Della memberikan restunya. Ia tahu Bram serius, ia tahu Bram sangat mencintai Della.

Setelah menikah Bram menepati janjinya kepada ayah Della untuk tetap mengizinkan Della kuliah. Dua bulan setelah pernikahan Dellapun hamil. Perut Della yang semakin membesar menyebakan ia kesulitan untuk melanjutkan kuliahnya. Akhirnya Della memutuskan untuk berhenti kuliah. Orang tua Della sangat kecewa mendengarkan keputusan Della.

Bram dan Della hidup dalam kederhanaan namun mereka terlihat bahagia. Tapi entah kenapa setelah anak anak mereka mulai remaja , Bram berubah sikap. Ia mulai dingin terhadap Della. Sampai suatu hari Bram memnyampaikan keinginannya untuk berpisah dengan Della.

“Maafkan aku Dek” sepertinya kita tak bisa bersama lagi.

“Kenapa mas?” apakah berita yang ku dengar bahwa mas sudah menikah dengan seorang janda itu benar?” serang Della. Bram diam, lalu pergi meninggalkan Della.

“Mas, Jawab mas” Della berteriak, tapi Bram tetap berlalu.

Dua tahun lamanya Della dan Bram hidup tanpa ada kejelasan sebelum akhirnya Bram menyadari kesalahannya. Bram meminta maaf kepada Della

“Dek mas minta maaf, beberapa tahun terakhir ini mas bersikap kurang baik kepadamu dan anak anak” tiba tiba saja suatu malam Bram menyampaikan permintaan maafnya kepada Della. Dengan rasa haru atas pemintaan maaf suaminya Della memeluk Bram erat. Dalam pelukan Bram air matanya sepertinya tak mau berhenti . air mata kebahagian karena suaminya sudah menyadari kesalahannya selama ini.

“Sama sama Mas, aku juga minta maaf. Aku juga banyak salah, selama ini kurang memperhatikan mas” Della juga tidak menyia- nyiakan kesempatan untuk meminta maaf kepada suaminya. Della dan Bram merasa malam itu malam yang sangat membahagiakan bagi mereka. Terasa sepeti di awal penikahan.

Pagi itu mentari sepertinya tidak sabar ingin segera menyinari bumi. Pagi yang cerah. Dengan memakai celana jeans dan kaos oblong bewarna putih Bram terlihat gagah keluar dari rumah pagi itu. Ada tugas di luar kota. Di salah satu cabang perusahaan tempat ia bekerja. Tidak ada tanda tanda, tiba tiba sekitar jam sepuluh seseorang menganbari bahwa Bram mendapat serangan jantung dan di larikan ke rumah sakit. Della bersama anak anaknya bergegas menuju rumah sakit, tapi allah berkehendak lain, Bram sudah tak dapat di tolong.

Della memandangi makam Bram sambil mengucapkan “selamat beristirahat sayang semoga tuhan mempertemukan kita kembali”.

“Terima kasih atas semua kebahagiaan yang pernah kau berikan padaku”. Della mencium nisan suaminya lalu berjalan meninggalkan pemakaman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

28 Feb
Balas

semoga Della tabah dan ikhlas ....n tegar

28 Feb
Balas



search

New Post