Yeni Fitri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
REUNI MEMBAWA PETAKA (Part 2)
ms.pngtree.com

REUNI MEMBAWA PETAKA (Part 2)

 

 

#Tantangangurusiana

#Tantanganharike30

 

Sejak mendapatkan pesan dari Arman kemarin, pikiranku terganggu karena sampai saat ini pesan itu belum ku balas. Aku takut nanti suamiku jadi salah paham, karena Arman bukan teman biasa. Keesokan harinya saat aku berkumpul bersama suami dan anak tunggalku Adrian tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku sambil membaca salam. Suamiku segera ke depan membukakan pintu dan menjawab salam dari dalam rumah.

“Benar ini rumahnya Putri? Bisa bertemu dengan Putri?” Tanya seorang laki-laki pada suamiku.

“Iya, benar! Ada apa ya?” Suamiku balik bertanya karena ia tidak mengenal tamu laki-laki yang mencariku tersebut.

Aku terkejut dan langsung menuju pintu rumah. Ternyata Arman datang ke rumahku dengan seorang teman laki-lakinya. Arman memperkenalkan dirinya pada suamiku Hendra. Begitu juga dengan bang Hendra memperkenalkan dirinya pada Arman. Ia bercerita panjang lebar dengan suamiku tentang pertemanan kami selama di SMA dulu. Untung saja Arman tidak pernah menyebutkan kalau ia adalah mantan pacarku. Aku senang bisa bertemu kembali dengan Arman, tapi tidak seperti ini caranya. Aku tidak suka dia datang ke rumahku karena aku takut suamiku berpikiran macam-macam tentangku dan Arman, padahal kami tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.

Tidak sampai satu jam, Arman akhirnya pamit pulang. Tidak ada cerita yang berarti saat itu, hanya mengenang masa SMA dan cerita keluarga masing-masing saja. Tapi perasaanku mengatakan ada sesuatu dibalik kedatangan Arman ke rumahku. Padahal jarak rumah Arman dengan rumahku sangat jauh. Aku tinggal di Kota Solok sedangkan Arman di Kota Padang Panjang kira-kira 55 km dan membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan.

Tidak hanya sampai disitu, sore harinya Arman mengirim pesan lagi padaku. “Putri… Makasih ya atas jamuannya tadi. Maaf kalau kedatanganku tadi menganggumu” isi pesan Arman melalui WA. Aku hanya menjawab dengan singkat saja. Sebenarnya aku senang bertemu dengan Arman, hatiku terasa bergetar setiap ia menatap mataku. Terasa kami masih seperti dulu lagi saat kelas 3 SMA. Walaupun kami sudah lebih sepuluh tahun tidak bertemu tapi ternyata perasaan itu masih ada. Mungkin itu juga yang ia rasakan sehingga ia rela datang jauh-jauh ke rumahku hanya untuk bercerita saja. Ah… apa yang ada di pikiranku ini sungguh tidak wajar, aku sadar kalau aku sudah memiliki anak dan suami yang sangat mencintaiku. Begitu juga dengan Arman ia sudah memiliki dua anak dan istri yang cantik yang juga sangat mencintainya.

Sejak saat itu, hampir setiap hari Arman mengirim pesan bahkan menelepon hanya untuk menanyakan keadaanku saja, sedang apa? sudah makan atau belum? Rasanya aneh kalau pertanyaan itu ditujukan padaku karena status kami yang sudah memiliki keluarga masing-masing. Tapi karena sudah terlalu sering akhirnya aku beranikan diri untuk menanyakan apa maksud dan tujuannya padaku.

“Arman… kenapa sich tiap hari nanyain aku terus? Kayak orang pacaran aja, emang nggak takut ketahuan sama istrinya?” Tanyaku pada Arman saat ia mengirim pesan lagi seperti biasanya.

“Nggak apa-apa kok. Aku cuma kangen aja sama kamu, kamu makin cantik. Aku ingin ketemu lagi sama kamu put… boleh nggak?” Jawab Arman merayuku.

“Apaa? Ketemuuu? Nggak.. jangaaan… aku nggak enak sama suamiku dan istrimu. Nanti apa kata mereka, ntar kita dikira macam-macam lagi” Jawabku menolak ajakan Arman.

“Ah… kalau masalah itu nggak usah kuatir… mereka nggak bakalan curiga kok. Nanti kita perginya berengan teman-teman juga. Rame-rame kok…” Ujar Arman meyakinkanku.

Awalnya aku menolak ajakannya, tapi tak lama kemudian Santi juga mengirim pesan padaku mengajak hal yang sama. Ternyata memang benar Arman mengajak teman-temanku juga. Akhirnya aku menyanggupi ajakan itu, mumpung ada kesempatan reunian kecil-kecilan lagi sama teman-teman dekatku.

Keesokan harinya kami bertemu lagi di salah satu Resto di Kota Solok yang tempatnya sangat nyaman dan makanannya pun enak. Kami bercanda bersama lagi, aku menikmati pertemuan ini karena banyak cerita lucu dan menarik yang kami bicarakan. Hingga siang menjelang sore, saatnya kami berpamitan pulang ke rumah masing-masing. Ketika temanku sudah menaiki motor dan mobilnya masing-masing, tiba-tiba Arman memberi isyarat padaku untuk menunggu sebentar karena ada hal penting yang mau dibicarakan.

Akhirnya tinggallah kami berdua di Resto itu. Aku merasa gugup karena hanya berdua saja, tapi Arman membuatku betah dan terlena dengan ceritanya. Ia menceritakan kisahnya bertemu dengan istrinya mulai dari awal pertemuan mereka sampai hubungan mereka yang sedang retak. Ternyata Arman butuh teman curhat saat ini, ia punya masalah keluarga yang cukup rumit. Aku berusaha menasehatinya agar mengalah dan mau memperbaiki hubungannya lagi dengan istrinya. Tapi ia tidak bisa, karena ia sudah merasa tidak nyaman lagi dengan sikap istrinya yang tidak menghargainya lagi.

“Putri, kamu tahu nggak... sejak pertama bertemu denganmu waktu acara reunian itu, aku selalu memikirkanmu. Aku menyesal tidak memberimu kabar waktu itu. Aku menyesal telah meninggalkanmu dulu. Seandainya kita bisa bersama lagi… pasti aku akan bahagia denganmu tidak seperti saat ini” Ucap Arman menyatakan isi hatinya padaku.

Aku terkejut dan terdiam mendengar perkataan Arman. Aku tidak tahu harus jawab apa. Aku hanya menunduk tanpa berkata-kata. Hatiku terasa bedebar-debar, seandainya dia tahu kalau sejak dulu hingga sekarang aku pun belum bisa melupakannya.

Bersambung…

Solok, 16 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

17 Apr
Balas

makasih bun...

22 Apr

hehe... makasih bu Ade...

22 Apr
Balas

Kerennnmm yeni. Lanjutkennnn

16 Apr
Balas

makasih uni...

22 Apr

Makin seru ceritanya, Bu.

22 Apr
Balas



search

New Post