
Permata Biru Pecintaku
memandang bintang nun jauh disana.
Seribu rasa berpendar di dada
antara iri dan bangga
tentang asa yang tertunda
bukan ingin jadi bintang
berderet gemintang
hingga hati berdentang
bahagia dan girang
aku hanyalah batu hitam
saat ini masih terpendam
mungkin juga karam
mimpinya hiasi malam
apapun batu sebutanku
aku adalah permata biru
buat pecintaku
harta indah nan ayu
kupandang kagum bintang itu
kuasah diri ini selalu
meminum air ilmu
untuk menumbuh besarkanku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya sangat indah Bunda.
terima kasih bunda salam literasi
Mantab puisinya bu
terima kasih sukses buat panjenengan juga