Kepo Bagaimana Pemakaman Penderita Covid-19
Pratinia (361)
Ketika pertama kali melihat sesuatu pasti ada rasa ingin tahu. Siapa, darimana, kapan mengapa, dan bagaimana. Beberapa kata tanya yang memerlukan jawaban, agar rasa penasaran kita terobati. Sekarang oleh anak muda di pakai istilah kepo merupakan sebuah singkatan bahasa Inggris, yakni Knowing Every particular Object (KEPO) atau dalam bahasa Indonesianya ingin mengetahui segala sesuatu.
Hari ini aku juga kepo ketika melihat orang berseragam biru. Aku pun mendekat darimana mereka berasal. Salah satu petugas sempat aku tanya bagaimana rasanya memekai seragam itu? Satu jawaban 'Panas dan gerah'. Mereka adalah tim relawan dari gugus tugas penanganan covid-19. Adapun tugasnya menangani atau melakukan pemakaman penderita covid yang meninggal dunia di tempat pemakaman.
Mengapa ada petugas khusus? Sebab pemakaman pasien meninggal karena covid harus dengan protokol kesehatan agar virus tidak semakin menyebar. Kali ini jenazah tidak melewati depan rumah tetapi langsung menuju makam. Jenazah juga tidak boleh dibuka lagi oleh keluarga. Jenazah telah dimandikan, dikafani oleh petugas khusus di rumah sakit dan dimasukkan ke dalam peti jenazah. Tentunya juga sudah disalati di rumah sakit.
Kembali kekepoanku ke petugas pemakaman. Terlihat mereka berjumlah 9 orang dan siap menunggu jenazah dari rumah sakit. Mereka menggunakan seragam biru- biru bak astronot. Kaki bersepatu boat dan kepala tertutup dan berkacamata. Mulai ujung kepala sampai ujung kaki tertutup rapat.
Mereka sebenarnya adalah TIM SAR yang tergabung dalam Batang Resqiu yang diperbantukan atau ditugaskan untuk melakukan pemakaman pasien covid. Mereka memang sudah terlatih dan sudah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
Adapun langkah- langkah pemulasaran atau penyemayaman jenazah covid menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro yaitu, 1) jenazah tidak boleh dibiarkan dalam waktu yang lama dan harus segera ditangani. 2) jenazah yang disemayamkan di ruang duka harus dipastikan sudah disemprot disinfektan. Kemudian bila sudah dimasukkan ke dalam peti jenazah, tidak boleh dibuka kembali, 3) Memakai masker, tidak bersentuhan atau bersalaman, dan menjaga jarak minimal dua meter. Jumlah pelayat juga maksimal 30 orang. Untuk keluarga yang menunjukkan gejala Covid-19, tidak diperkenankan untuk hadir, 4) Jenazah harus segera dikubur atau dikremasi dalam waktu tidak lebih dari 24 jam sesuai agamanya, 5) jenazah yang akan ditransportasikan sudah menjalani prosedur desinfeksi dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah atau dibungkus dengan plastik yang diikat rapat, serta ditutup semua lubang-lubang tubuhnya.(kompas.com 09/01/2020)
Walau tidak begitu banyak pelayat yang hadir, setidaknya jenazah juga terhormat karena pemakamannya dihadiri selain dari petugas pemakaman Batang Resqiu juga hadir petugas kesehatan, pihak keamanan dari Koramil dan Polsek, pihak pemerintahan dari Kecamatan dan Desa, serta beberapa ormas serta masyarakat sekitar juga menanti kedatangan jenazah.
Pukul 17.30 WIB mobil jenazah yang ditunggu datang, seketika sekitar lokasi di sterilkan oleh pihak keamanan dari para pelayat kurang lebih 10 meter. Cairan disinfektan terus disemprotkan di sekitar mobil dan petugas. Petugas pun bersiap untuk mensalatkan kembali jenazah di jalan. Dengan posisi mobil jenazah terbuka.
Disinilah aku merasakan merinding seluruh tubuh, ketika perlahan pintu belakang mobil dibuka, dan peti jenazah terlihat dari jauh. Terdengar isak tangis yang tertahan disekitar pelayat menambah suasana sedih dan mencekam. Betapa virus ini telah membuat keluarga, kerabat dan tetangga tidak bisa leluasa memberi penghormatan terakhir pada almarhum. Hanya bisa melihat dari jauh.
Tetapi ini adalah prosedur dari protokol kesehatan yang harus diterapkan. Harus kita maklumi dan taati bersama demi kebaikan dan kesehatan semua pihak. Kita hanya berdoa semoga yang meninggal husnul khatimah. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.
Tetaplah ikuti protokol kesehatan, selalu berdoa semoga virus corona cepat pergi dari kehidupan. Virus ini nyata dan ada di sekitar kita.
Semoga semua petugas yang menangani kasus covid selalu diberi kesehatan. Terima kasih atas dedikasinya untuk kemanusiaan.
Tantangan 365 Gurusiana
Limpung, 9 Januari 2020
"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Almarhum muslim meninggal dunia karena wabah virus Corona Khusnul khotimah ( syahid)
Aamiin
Hendak menggapai tak tangan tak mampu meraih, jauhkanlah kita daribkeadaan ini . Salam sehat selalu Ibu.
Aamoin