Mendapatkan Piagam Emas
Mendapatkan Piagam Emas
Oleh:Yayah Rokayah
Mencoba hal baru adalah suatu tantangan tersendiri bagi saya pribadi. Sejenak saya merenung dan suka menulis dalam buku diary, sejak duduk di bangku SMP hingga menikah di awal pertama, namun sejak memiliki anak hobi menulis dalam diary itu hilang. Terkuras energi dan perhatian untuk bayi yang baru saja lahir sebagai amanah dari-Nya. Masih tersimpan buku diary ketika remaja dulu, kadang jika dibaca saya tertawa geli; ada puisi, ada catatan kebutuhan pribadi, ada obsesi, ada jadwal rutin dalam seminggu selain belajar, ada curhatan dan goresan kekesalan atau rasa senang terhadap lawan jenis. Itu dulu ketika masih remaja.
Kini seteleh saya menjadi Guru selama 16 tahun perjlanan, banyak hal yang telah saya dapatkan hingga sekarang. Mendapatkan amanah sebagai pendidik dan pengajar. Tentu pembaca sekalian lebih banyak pengalamannya bila dibandingkan saya. Dan saya selalu ingin belajar dari Bapak/Ibu Guru yang lain, teman satu profesi dan seperjuangan dalam memajukan pendidikan di tanah air, walaupun kita mulai dari hal yang sederhana: menulis.Bidang saya eksakta dan menyukai matematika, pelajaran hafalan bagi saya agak sulit. Itulah bedanya manusia yang lebih dominan otak kirinya, ia akan meenyenangi angka-angka, menganalisa, obyektifitas, krmampuan menulisa, berbicara, taktis juga kalkulasi konkrit serta abstrak, menggunakan nalar logika dan pertimbangan (ican-education.com). Kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Itulah fitrah dari Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan. Namun saya juga menyukai menulis. Sebagai manusia yang pandai bersyukur hendaknya kita bisa memaksimalkan potensi yang kita miliki.
Saya mengikuti grup facebook MGI sejak Mei 2017 dan ikut tergabung didalamnya, alhamdulillah. Banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan, bisa membaca tulisan para gurusianer yang luar biasa dari seluruh Nusantara. Belajar dari tulisan orang lain dan pemikiran orang lain yang tertuang dalam tulisannya. Menambah wawasan baru dan khasanah keilmuan yang beragam, padat dan penuh makna. Hanya dari sebuah tulisan orang lain. Terimakasih saya ucapkan kepada gurusianer hebat yang ada di grup facebook MediaGuru Indonesia. Terutama kepada pendirinya yaitu bapak Muhammad Ihsan, semoga keberkahan selalu mengalir untuk beliau.
Sejak 15 Januari saya mencoba memberanikan diri mengikuti #TantanganGurusiana. Selama 30 hari menulis, 60 hari menulis,hingga 90 hari menulis tanpa jeda setiap hari. Saya menyebutnya ODOA (one day one article), ya karena satu tulisan itulah yang membawa saya mendapatkan piagam biru (masih dalam perjalanan), piagam kategori perak (alhamdulilah sudah di tangan) serta mendapatkan pula kemarin pagi, piagam kategori emas, alhamdulillah. Saya tentu merasa senang dengan capaian ini, dimana Alloh SWT telah memberikan saya nikmat sehat, pikiran dan akal yang sehat, jari yang sempurna, serta otak yang terus berfikir dan merenung untuk satu kegiatan, salah satunya menulis, menulis dan menulis. Koneksi jaringanjuga bukan suatu kendala, alhamdulillah selama ini lancar, namun perlu kita siasati jangan mengirim tulisan malam hari, selain belum tentu lancar koneksi internetnya juga terkadang gurusiana mengalami gangguan. H-1 minimal kita sudah siapkan satu tulisan, apa saja.Setelah selesai 90 hari menulis tanpa jeda, in syaa Alloh saya mengikuti tantangan 365 hari menulis. Semoga bisa dan kuat. Tulisan hari ini alhamdulillah sudah memasuki hari ke-121, suatu capaian yang luar biasa. Saya pun tidak menyadarinya. Saya telah terkena virus menulis gurusiana. Alhamdulillah. Semoga Alloh menjaga gurusianer semua untuk terus berkarya melalui tulisan. Biarkanlah tulisan-tulisan itu suatu saat menemui takdirnya, entah menjadi buku atau menjadi bahan keilmuan dan manfaat bagi yang lainnya. Karena dengan menulis fikiran dan jiwa kita terasah dengan baik.
Semoga saya bisa mendapatkan ide setiap hari untuk menulis, walaupun tanpa ide tetaplah menulis. Itulah yang disampaikan oleh Pak Leck Murman dalam bukunya “Mudahnya Menulis Tanpa Ide”. Karena apapun bisa menjadi bahan tulisan, begitulah semangat yang ditularkan oleh beliau. Ya, setiap kita sejatinya pasti bisa menulis, membaca dan memahami isi tulisan karena manusia itu memiliki kelebihan bila dibandingkan mahluk Alloh yang lainnya. Subhanalloh. Itulah karunia, maka kita janganlah menyia-nyiakan karunia yang telah Alloh berikan kepada kita. Saya pun telah mengikuti kelas Sagusabu Tangerang Selatan bulan Januari lalu. Dengan mengandalkan keberanian dan tekad yang kuat, bismillah saya mencoba ikut lomba menulis yang diselenggarakan oleh MGI, bulan April 2020 lalu. Alhamdulilah tulisan saya dinyatakan lolos bersama 123 penulis lainnya, dengan tema buku antologi yang diusung adalah “Derap Seribu Giat, Guru Penggerak Menjawab”. Saya memanfaatkan WFH (Work From Home) dalam masa pandemi corona, begitupun hari-hari ini terus semangat untuk bisa belajar seperti gurusianer yang lain. Begitupun lomba cipta puisi di MGI, saya mencoba ikut di dalamnya, masalah menang atau tidak itu nomor dua, yang penting mau berusaha. Kemarin telah mencoba mengirim satu naskah tulisan mengikuti lomba menulis bulan Mei 2020. Tetap berikhtiar untuk mencoba.
Dalam webinar II yang saya ikuti minggu lalu di channel you tube MGI dengan tema “Tetap Berkarya di Tengah Pandemi Corona” sungguh luar biasa mendapatkan pencerahan dari sosok-sosok penulis hebat, guru-guru dari seluruh Indonesia yang telah menghasilkan karya buku yang inovatif dan beragam. Sungguh keren. Saya telah mendaftar juga webinar III yang akan diselenggarakan MGI pada 9 Mei 2020 esok lusa. In syaa Alloh.
Kita niatkan menulis untuk ibadah, menulislah dengan hati. Karena yang berasal dari hati akan sampai ke hati. Ibadah dalam rangka mengisi waktu, bukan sekedar mengisi waktu luang namun lebih dari itu menulis sebagai sarana berbagi ilmu, berbagi pengalaman, saran dan nasehat yang berharga, dapat berbagi informasi, kisah lucu, seri inspiratif, opini, puisi, pantun, cerpen ataupun yang lainnya.Selamat untuk para gurusianer yang telah mendapatkan piagam kategori emas, terimakasih atas kebersamaan kita selama ini. Saran dan masukkan sangat saya harapkan untuk perbaikan dalam tulisan saya.
#tulisan ke-121
Salam literasi dari Tangerang Selatan.
Senin, 11 Ramadhan 1441 H/04 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
selamat buada link buat mengajukan piagam biru bagi doang bu.terimaksih
Alhamdulillah. Semangat terus pak...ayo mulak lagi. Trmksh sdh mampir yaa.
Selamat bu.....
Alhamdulillah..Selamat bunda..dgn emasnya.Ttp semangat utk yg 365 hari.
In syaa Alloh...sia0 bun..smg sy bisaa.semangattt