Yayah Rokayah

Menulis adalah ibadah. Kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman melalui tulisan. Membudayakan literasi diantara kita. Saya guru matematika yang senang menulis, s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masjid Qisas sebagai Pengingat Kebaikan
kumparan.com (area dalam masjid qisas)

Masjid Qisas sebagai Pengingat Kebaikan

Masjid Qisas sebagai Pengingat Kebaikan

(Sambungan catatan perjalanan haji)

Oleh: Yayah Rokayah

Masjid Qisas, sesuai dengan namanya mengingatkan tentang hukum yang berlaku pada pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia. Hukum Qisas. Hukum yang berlaku bagi semua bentuk kejahatan dan kriminal yang terjadi di Arab Saudi. Nama Masjid Qisas merujuk pada istilah dalam hukum Islam yang berarti pembalasan. Dalam kasus pembunuhan misalnya, hukum qisas memberikan hak kepada keluarga korban untuk meminta hukuman mati kepada pembunuh dengan cara dipancung. Ngeri-ngeri sedap mendengarnya.

Kala itu, kami bersama rombongan hanya melihat dari luar area saja dan turun sebentar serta berfoto di halaman Masjid Qisas ini. Karena banyak agenda safar yang harus kami lalui di hari itu. Menurut pembimbing haji kami, Masjid ini biasanya ramai jika hari Jum’at. Hari dimana pelaksanaan shalat Jumat berjamaah bagi penduduk sekitarnya. Dan setelah shalat Jumat adalah pelaksanaan hukuman qishos bagi mereka para pelaku kriminal. Maka, di Arab Saudi jarang sekali terjadi pencurian barang-barang berharga. Toko-toko yang buka pun, jika waktu shalat tiba, ditinggalkan begitu saja oleh pemilik Toko. Tanpa takut barang-barangnya dicuri orang yang tak bertanggung jawab. Terkadang, saya hanya melihat, barang-barang tersebut cukup ditutupi kain hitam tanpa pengikat yang kuat. Toko-toko itu pun tidak dikunci dan tidak ada penjaga sama sekali. Bahkan ketika kami masih belanja, saat adzan berkumandang, penjaga Toko akan mengingatkan bahwa telah masuk waktu shalat. Maka haram hukumnya untuk berbelanja. “Sholu, sholu..... ya Hajj” (Shalat, shalat.... ya hajj), begitu kata mereka. Itu terjadi ketika pada jam-jam pelaksanaan shalat fardhu di tanah suci. Setelah pelaksanaan shalat, kegiatan jual beli berjalan seperti biasa. Luar biasa, bukan? Jauh berbeda dengan yang terjadi di tanah air.

Dalam firman Allah SWT disebutkan pada surah Al-Jumu’ah ayat 9 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Di halaman Masjid Qisas, Balad, Jeddah, sebuah bangunan berlantai keramik seluas 5x5 meter terlihat jelas dari jalanan. Bangunan tanpa dinding itu menjadi saksi bisu setiap hukum pancung yang dilaksanakan Pemerintah Arab Saudi. Masjid Qisas terletak berhadapan dengan Departemen Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi.

Saya mengutip kisah yang dijelaskan oleh kumparan.com. Menurut Ahmad, yang sudah 5 tahun bermukim di Makkah, pelaksanaan eksekusi hukum pancung dilakukan setiap usai salat Jumat di depan umum. “Saat akan dieksekusi, algojo berdiri tiga langkah dari terdakwa, ada keluarga korban di depan. Dengan pedangnya, algojo mulai melangkah. Langkah pertama, ke dua dan tiga. Jika sang algojo tidak melihat aba-aba atau pergerakan apa-apa dari keluarga korban, terdakwa langsung dieksekusi,” jelas Ahmad Efendi. Pria asal Lumajang, Jawa Timur, itu melanjutkan, “Namun jika saat melangkah algojo melihat ada pergerakan tangan atau mulut dari keluarga korban, maka eksekusi dihentikan, artinya keluarga memaafkan terdakwa.”

Selama bermukim di Makkah, Ahmad baru sekali melihat eksekusi itu. Itu pun secara tidak sengaja. “Ketika itu kami sedang mengantar jemaah dari Makkah ke Jeddah untuk pulang ke Tanah Air, kebetulan hari Jumat. Ketika kami melintasi Masjid Qisas, eksekusi sedang berlangsung, kami dapat melihatnya dari bus,” kisahnya.

Di hari-hari biasa, Masjid Qisas sama seperti masjid pada umumnya, sebagai tempat umat muslim menunaikan salat dan berdoa. Masjid ini juga menjadi tempat singgah para jemaah haji dan umrah ketika dalam perjalanan menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.

Sayang sekali saat itu kami tidak diberi keluangan waktu untuk masuk ke dalam masjid ini karena agenda safar yang padat. Foto bagian dalam masjid ini, saya ambil ini dari google. Semoga cerita Masjid Qisas ini menyadarkan kita bahwa setiap perbuatan akan ada balasannya. Kita belajar dari sini bahwa Masjid Qisas mengingatkan kita tentang perilaku yang baik sesuai ajaran Agama. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Zalzalah ayat 7-8 yang artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Imam Ibnu Jauzi menyebutkan 5 pendapat ulama tafsir mengenai makna dzarrah, yaitu:

[1] Kepala semut merah. Pendapat ini diriwayatkan oleh Ikrimah dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma.

[2] Butiran tanah. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan Yazid bin al-A’sham dari Ibnu Abbas.

[3] Semut yang paling kecil. Ini pendapat Ibnu Qutaibah dan Ibnu Faris – ulama ahli bahasa –.

[4] Dzarrah adalah biji khardalah (tanaman mustard). Ini pendapat at-Tsa’labi.

[5] Titik debu yang nampak di udara ketika ada celah dinding terkena sinar matahari. Ini juga pendapat at-Tsa’labi. (Sumber: konsultasisyariah.com)

Mari satukan hati kita untuk selalu berbuat yang terbaik, selagi Allah masih memberikan kita kesempatan untuk hidup di dunia yang fana ini. Termasuk menulis yang kita lakukan setiap hari di Gurusiana. Berbagi ilmu dan pengalaman yang berharga. Saling berkunjung dan berkomentar yang baik. Meminjam istilah Pak CEO Media Guru Indonesia, “Saling Kunjung Saling Sanjung (SKSS)”. Semoga setiap pembaca akan mendapatkan hikmah dan ilmu dari apa yang kita tuliskan walaupun itu sederhana. In syaa Allah !

#Bersambung

Salam literasi dari Tangerang Selatan

Rabu, 30 September 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tempat yg keren ini binda. Betul di tempat inilah kota intropeksi diri.

30 Sep
Balas

Betul, alhamdulillah terimaksih kunjungannya bu. Dari kemarin gurusiana belum bisa SKSS alhamdulillah pagi ini lancar kembali.

01 Oct

Mari kita satukan hati untuk berbuat baik selagi Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup didunia fana ini Suka sekali dengan kalimat ini say luar biasa

01 Oct
Balas

Alhamdulilah....terimakasih bu Nani apresiasi dan kunjungannya. Barokalloh.

01 Oct



search

New Post