Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Asal usul Miyangga

Asal usul Miyangga

Andini sosok perempuan cantik, bahkan boleh dibilang sangat cantik. Dia adalah anak dari keluarga kaya raya. Tubuhnya tinggi semampai, kulitnya putih bersih dan berambut halus, matanya tajam dan mempesona dengan bulu mata yang lentik menambah keindahan matanya. Rambutnya panjang terurai, giginya tertata rapi, hidungnya mancung dan bibirnya merah merekah. Sungguh sebuah kesempurnaan penciptaan anak manusia.

Andini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga pak Sanusi. Dia mempunyai dua kakak laki-laki, kakak yang paling tua bernama Antono dan adiknya bernama Arseto. Sebagai anak perempuan satu-satunya Andini sangat dimanja oleh orang tuanya. Apapun yang di minta oleh Andini pastilah di kabulkan oleh orangtuanya.

Orang tua Andini sendiri adalah petani kaya raya yang tanahnya mencapai ribuan hektar. Selain sawah, orang tua Andini juga memiliki perkebunan yang sangat luas. Tanah perkebunannya sendiri mereka tanami dengan tanaman kelapa, tanaman cengkih, tanaman kopi dan tanaman durian. Ada satu hal yang paling menarik dari kepemilikan tanah orang tua Andini adalah adanya aliran sungai yang memisahkan kebun kopi dengan kebun kelapa.

Andini paling suka menghabiskan waktu di sungai ini bersama kedua kakaknya. Selain mandi di sungai, mereka juga suka memancing ikan di Sungai tersebut. Pada saat memancing ikan di sungai, Andini dan kedua kakaknya tidak memilih bagian sungai yang dangkal, karena memang jarang dijumpai ikan di sana. Ketiganya lebih memilih memancing ikan di kedung sungai yang dalam. Ikan di sana banyak dan juga besar-besar. Inilah yang menjadi daya tarik mereka untuk mancing di kedung sungai Kehidupan Andini selama ini baik-baik saja dengan kedua kakaknya. Meskipun ada kecemburuan dalam diri kedua kakaknya melihat orang tua mereka yang sangat memanjakan Andini, namun tetap saja mereka menyayangi Andini. Sampai suatu ketika kedua orang tuanya merasa sudah saatnya untuk membagi harta kepada ketiga anaknya. Mereka merasa usianya tak muda lagi, sehingga rasa lelah kerap muncul saat mengurusi tanah yang sangat luas milik keluarga itu.

Pembagian hartapun dilakukan tanpa mengundang saksi dari manapun. Satu persatu harta itupun dibagikan. Harta pertama yang dibagikan adalah rumah. Orang tua Andini ternyata lebih memilih untuk memberikan rumah yang mereka tinggali untuk Andini. Alasannya, di usia mereka yang senja nanti ingin Andini yang merawatnya. Untuk pembagian sawah, kedua kakaknya diberi bagian sebanyak 1/4 bagian, sedangkan Andini mendapatkan jatah setengahnya. Begitupun saat pembagian kebun, kedua kakaknya mendapatkan jatah 1/4, dan Andini mendapat setengahnya.

Merasa ada ketidakadilan dari pembagian waris yang dilakukan oleh orang tuanya, maka kedua kakaknya Andini merasa sangat kecewa. Namun perasaan itu dipendamnya dalam hati. Antono dan Arseto tak berani mengemukakan kepada orang tua mereka. Hingga suatu hari mereka berdua tanpa sengaja saling berbagi perasaan tentang kekecewaan mereka berkaitan dengan pembagian harta.

Dari panjangnya perbincangan mereka, akhirnya mereka menyepakati untuk melampiaskan kekecewaannya itu kepada Andini. Supaya harta mereka nanti jatuh kepada mereka berdua, maka satu-satunya jalan Andini harus dilenyapkan.

Demikianlah, suatu hari Antono dan Arseto mengajak Andini mancing di sungai. Namun tak seperti biasanya, mereka ingin memancing ikannya pada waktu malam hari. Mereka beralasan kalau malam hari ikannya lebih mudah untuk ditangkap. Andinipun mengiyakan ajakan kedua kakaknya itu tanpa menaruh rasa curiga.

Malam harinya, merekapun bergegas menuju Kedung sungai, tempat mereka biasa memancing ikan. Begitu sampai di sungai Antono dan Arseto tak mau membuang waktu lama. Saat melihat Andini berdiri di tepi sungai segera diambilnya pedang yang sudah mereka siapkan dari rumah. Dan ..."praaakkkkk"... dipenggal kepala Andini dari belakang. Kepala Andinipun terjatuh ke dalam kedung, sedangkan tubuhnya masih berada di tepi sungai.

Namun keanehanpun terjadi. Tubuh Andini tak mau berhenti bergerak seperti , tak mau mati, dan tentu saja itu mengagetkan kedua kakaknya. Merekapun berfikir keras bagaimana caranya membuat tubuh Andini terdiam. Kemudian Antono dan Arseto segera kembali ke rumahnya. Dibawanya lima Anjing peliharaan mereka yang biasa mereka ajak untuk menemani kalau mereka masuk ke dalam kebun.

Disuruhlah kelima anjing itu untuk memakan tubuh Andini, sampai akhirnya tubuh Andini tak lagi bergerak-gerak. Lalu bagaimana dengan kepala Andini. Konon ceritanya kepala Andini tak pernah mati sampai hari ini. Kepala Andini menjadi hantu penunggu kedung yang selalu meminta tumbal...Dialah MIYANGGAAAAAAAA.....

Demikianlah cerita fiksi tentang asal usul Miyangga.... sekali lagi ini hanyalah sebatas konon...yang tak jelas kebenarannya...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jadi ga bisa tidur nih Bunda

15 Jan
Balas

Waduh...jangan di ingat-ingat Bun...hehehe .. sukses selalu bunda dan barakallah

16 Jan

Keren, Bunda. Jika di tempat kami namanya wiyangga, kepala bulat dengan rambut nan lebat. Hidup di air dan bermuara di kedung, konon kata para tetua. Makanannya adalah dubur anak-anak. Jika ada anak tenggelam, beberapa hari kemudian akan ditemukan dalam keadaan meninggal dengan dubur berlobang. Wallahu a'alam bishawab. Cerpen horor kematian Andini yang bereinkarnasi dalam Miyangga cukup menyentak ulu hati, tersurat jelas betapa cinta harta dunia mampu gelapkan mata, tadakan nyawa begitu mudahnya, dan sirna rasa saudara. Antono Arseto gambaran pribadi nan keci tak terpuji, halalkan segalanya hanya untuk segenggam harta, menafikan kuasa Tuhan atas nyawa hamba-Nya. Terimakasih, Bunda Yanisa. Sukses dan selalu ditunggu karya hebat berikutnya.

15 Jan
Balas

Rala kata pada kolom komentar Ayu ya, Bunda. Tadakan nyawa = tiadakan nyawa Nan keci = nan keji

15 Jan

Terima kasih apresiasi nya bunda...jadi tambah semangat nie...semoga tulisan saya bisa memberi manfaat bagi pembaca aamiin... sukses selalu wat bunda Ayu...

15 Jan

Wah penciptaan sosok Miyangga fiksinya sungguh luar biasa. Sangat menyeramkan. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

16 Jan
Balas

Biar lebih seru aja ceritanya pak Mulya... hehehe.... Sukses selalu pak Mulya

16 Jan

Inilah indahnya Gurusiana, beragam cerita, mulai yang ringan sampai yang berati, yang jenaka sampai yang serem, semuanya ada, Barokallah Bu Yani, dikemas dan dijadikan buku

15 Jan
Balas

Insha Allah pak Syaihu... doakan bisa mengikuti jejak pak Syaihu

15 Jan

Serem serrem gimana gitu bacanya...duh Miyaaapa? ...sehat selalu Bunda Yanesa....barakallah

15 Jan
Balas

Makasih bunda udah mau baca .. sukses selalu bunda.. barakallah

15 Jan

Hiiiii....rambutnya panjang bingitzzz....nyeret...nyeret di tanah karena tak ada badannya. Miyanggaaaa....lariiiiiii. Astaghfirullah, gak boleh lari. Kita doakan yuk, semoga Andini bisa tenang di alam sana. Bunda Yanisa, cetarrrrr membahanaaa. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.

15 Jan
Balas

Semoga tak ada arwah-arwah penasaran lagi ya Bun... sukses selalu dan barakallah bunda

15 Jan

Sereeeeem Bund. Kok Bunda bisa punya cerita horor gitu Bund, hebat. Adakah yang Bunda alami, maaf. Sukses selalu dan barakallah

15 Jan
Balas

Alhamdulillah gak Bun...aku itu super penakut... terutama sama mahluk ghost....itu cuma denger dari cerita bapak...hehehe... sukses selalu bunda dan barakallah

16 Jan

Ih..ngeri yaaa...Semoga itu hanya mitos saja....Miyanggaaa..Lariiii....Sukses selalu Bu Yani...

15 Jan
Balas

Ikuuuttttt bundaaaaa...... hehehehe....malah kejar-kejaran.... sukses selalu bunda dan barakallah

15 Jan

Uuuh takuut... asal-usul miyangga versi bunda Yanisa. Salam sehat barakah.

16 Jan
Balas

Hehehe...Tek karang khusus wat pak Mardi yang penasaran Miyangga itu laki-laki apa perempuan... sukses selalu pak Mardi.. barakallah

16 Jan



search

New Post