Edisi: TALAK Eps.34

Oleh:

Yani Nuraeni

#Hari ke 39#

#Tantangan Gurusiana 39#

lalu Yopi bergegas pergi ke kota keramik memenuhi undangan adiknya, meninggalkan Aisah yang tengah duduk menahan kesakitan.

Selepas Yopi pergi, akhirnya Aisah memberanikan diri keluar rumah berjalan tertatih-tatih menuju rumah ibunya Aisah.

Sesampainya di depannya pintu samping rumah ibunya Aisah, Aisah langsung jatuh tak sadarkan diri.

Hening..

selang tak lama, Aisah sadarkan diri. Ia melihat ibunya, Jelita, anaknya dan saudara-saudaranya. Jelita, sahabat Aisah dari sejak kecil tak kuasa melihat kondisi Aisah yang sangat terpukul. Jelita mengelus-elus kening Aisah, memeluk tubuh Aisah, " Aisah, kenapa kau tidak pernah mengutarakan semua kekerasan yang menimpamu?". Pelukan Jelita semakin kuat, air matanya jatuh menetes ke pipi Aisah.

Ausah melirik je eebelah kanan, ia melihat ibunya sedang menangis sesegukan. Betapa hancurnya hati seorang Ibu manakala mendapati keadaan tubuh Aisah memar, lembab, terlebih melihat baju yang dikenakan Aisah robek di bagian lehernya. Tak busa dibayangkan sungguh Aisah, anak perempuan semata wayangnya mengalami nasib tragis di tangan Yopi. "Aisah, Ibu telah menelepon pihak kepolisian. Sebentar lagi Pak Polisi tiba di rumah, kau kemukakan semuanya yang dilakukan Yopi terhadapmu selama ini", kata Ibunya Aisah menahan tangisan. Aisah terdiam sambil menyeriang mebahab rasa sakit di sekujur tubuhnya.

BERSAMBUNG