Edisi: TALAK

Eps.35

Oleh:

Yani Nuraeni

#Hari ke 40#

#Tantangan Gurusiana 40#

Aisah, Ibu telah menelepon pihak kepolisian. Sebentar lagi Pak Polisi tiba di rumah, kau kemukakan semuanya yang dilakukan Yopi terhadapmu selama ini", kata Ibunya Aisah menahan tangisan.

Aisah terdiam sambil menyeriang menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Terdengar pintu rumah Ibunya ada yang mengetuk, Ibunya Aisah membuka pintu. Benar saja seorang Polisi telah datang, Ibunya Aisah mempersilahkan masuk dan duduk. Ibunya Aisah mengawali pembicaraan, dan menyuruh Aisah menceritakan semua yang dialaminya.

Aisah menceritakan semua kekerasan yang dilakukan Yopi terhadapnya.

Pak Dikdik, nama Bapak Polisi yang di telp Ibunya Aisah bertanya, " Aisah, semua perkataanmu, saya terima. Bagimana kita pergi ke Polres, agar pengaduanmu di BAP oleh pihak kepolisian di Polres".

Ibunya Aisah, Jelita, dan keluarga lainnya memberikan dukungan agar Aisah mau bersedia pergi ke Polres setempat.

Lama Aisah terdiam. Perang bathin bergejolak di dalam jiwanya. Antara melaporkan peristiwa tersebut ke Polres atau tidak.

Tiba-tiba... dalam kebingungannya muncul seraut wajah tua dan renta menampakkan dirinya seolah memelas melarang Aisah melaporkan kekerasan Yopi, bayangan wajah seseorang tersebut menunjukkan ke arah sebuah wajah wanita tua renta, Umi. Umi terlihat sedang menangis memohon agar Aisah tak melaporkan perbuatan anaknya Yopi kepada pihak berwajib. " Jangan melaporkan Yopi ke pihak berwajib, Aisah". pinta Umi merengek.

"Aisah.. Aisah", suara Jelita menghentakkan lamunan Aisah.

Aisah terhenyak seraya menjawab dengan tangisan sambil memeluk Jelita.

BERSAMBUNG