Yani Nuraeni, S.Pd.,M.M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SERPIHAN BUTIR KERAMIK

SERPIHAN BUTIR KERAMIK

Edisi: DASTER BATIK KUNING SAKSI BISU Eps.39

Oleh:

Yani Nuraeni

#Hari ke 45#

#Tantangan Gurusiana 45#

Aisah hanya bisa sesegukan menahan tangisannya, ia tak bisa berkata apa-apa lagi, perih bathinya atas perlakuan kekerasan Yopi terlebih ketika Ia melihat daster batik kuningdi atas tumpukan pakaian kotor yang lipatan lehernya sobek, Aisah tak bisa kuasa mengingat kembali penyiksaan dan kekerasan yang di alaminya delapan jam yang lalu.

Aisah mencoba menggerakkan badannya namun rasa sakit di pinggang dan punggungnya mengurungkan keinginan untuk bangun, rintihan halus dari kebas disertai kesenutan lembab biru di telapak tangan kirinya mencemaskan hati Ibunya Aisah. Ditatapnya wajah Aisah yang kesakitan, air mata Ibu Aisah terus berurai. "Bu...", lirih Aisah memanggil Ibunya. "Ada apa Aisah?", jawab Ibunya sembari mengusap air matanya. "Ibu, bisakah bicara dengan teman saya. Ia baru tiba di kota ini dari Papua setelah selesai masa dinas suaminya, katakan bahwa aku sakit", Aisah meminta Ibunya berbicara dengan Komara.

Aisah mengambil handphone nya yang tergeletak di samping kepalanya, Ia menekan nomor Komara. Suara nada panggilan Opick mengalun di handphone Komara, tak lama terdengar jawaban dari Komara. "Assalamualaikum. Komara ini aku Aisah, aku sakit biar ibuku yang berbicara", seraya menyerahkan handphonenya ke Ibunya Aisah. " Assalamualaikum. Komara... ini Ibu, ibunya Aisah." sapa Ibunya Aisah kepada Komara. " Wa'alaikumsalam Bu, ada apa Bu? tanya Komara. " Komara sedang ada dimana sekarang, dengan siapa disitu?, Ibunya Aisah kembali bertanya. " Ada atasan saya, bapak Abdul Mahfudz". jawab Komara. " Sampaikan ke bapak Mahfudz, bahwa Aisah sakit. Aisah tidak bisa bangun karena punggungnya dan pinggul nya sakit", Ibunya Aisah memberitahukan keadaan Aisah. " Baik Bu, saya sampaikan ke pak Mahfudzh, kebetulan beliau ada di samping saya". jawab Komara.

Selesai menelepon Komara. Aisah menghubungi kakak iparnya Yanyan, yang tak lain Kakak kandung Yopi. " Assalamualaikum, Kak Yanyan. Kak, Aisah mau menyampaikan sesuatu Kak", Aisah berkata terpatah-patah. " Wa'alaikumsalam, ada apa Aisah?. Kakak baru pulang dari berdagang, agak lelah, Aisah. Bicaralah Aisah sambil kakak melepaskan lelah", sahut Yanyan. " Kak... Yopi sudah menceraikan Aisah , talak tiga Kak. Tetapi Aisah tak terima Kak ditalak Yopi. Yopi tega Kak, membantingkan tubuh Aisah dua kali dan Yopi berkata an***g berkali-kali. Aku baru tahu Kak perilaku Yopi sebenarnya", adu Aisah menahan isak. " Aisah, sudah terima talak dari Yopi. Percuma kamu mempertahankan fan bertahan juga. Yopi... jangankan ke kamu Istrinya terhadap Abahnya pun semasa Abah masih hidup, Yopi berani memukul meja tamu dan menodongkan pistol gara-gara permintaannya tak dipenuhi. Apalagi kamu hanya seorang perempuan, sudah terima saja talak dari si Yopi. Memang Yopi orang keras kepala, mudah emosi. Setiap kejadian yang menimpa Yopi tak jera menyadarkannya, apalagi ketika Yopi diculik oleh pihak berwajib karena Narkoba. Sudah terima saja Aisah talak Yopi. Kakak kasihan ke kamu Aisah, menjadi bulan-bulanan kemarahan Yopi, dan tak mau menjadikan peristiwa dulu kekerasan yang dialami si Ita di pukul oleh Yopi matanya hingga matanya biru berhari-hari. Bilang ke Ibumu Aisah, kakak bukannya tidak mau menyelesaikan masalah kalian tetapi kakak malu terhadap ibumu dan keluargamu Aisah karena kelakuan Yopi yang cukup memalukan keluarga Abah. Dari sembilan bersaudara hanya Yopi yang mempunyai kelakuan buruk", ucap Yanyan terhenti sesaat. " Aisah tidak tahu Yopi mempunyai sifat dan perilaku seperti yang Kakak jelaskan. Aisah di an***g-an***g oleh Yopi, Kak. Isak Aisah ungkapan keperihan hatinya di an***g oleh Yopi.

BERSAMBUNG

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ikut sedih, cerita bagus, di tunggu kelanjutannya

27 Jul
Balas



search

New Post