MUTIARA SURGAKU
MUTIARA SURGAKU
#Menulis hari ke 3
#MediaGuruIndonesia
#GuruSiana
Ketika SMP pun saya tetap memasukannya di SMPIT di yayasan yang sama, dengan harapan hafalan Al Qur’annya berlanjut. Di SMP pun tetap minatnya pada matematika sampai teman-temannya memberi gelar the queen of math, lagi-lagi dia direkrut sebagai peserta olimpiade matematika, tapi sayang sekali ditingkat SMP dede tidak mendapat nomor. Bagi saya itu tidak masalah, yang terpenting dia tetap semangat dalam menghafal Al Qur’an. Oh ya …. Dede pernah nangis Bombay karena biologi, pelajaran yang satu ini begitu menjadi menakutkan buat dia. Dede mengatakan pelajaran biologi tidak pernah bisa masuk ke otaknya. Saya mengatakan padanya, dede tidak harus menguasai semua pelajaran, fokuskan pada pelajaran yang benar-benar dede suka, tapi bukan berarti biologi ditinggalkan. Mungkin ada bagian-bagian yang bisa dede pelajari dan pahami, umi tidak meminta dede untuk mendapatkan nilai 100 semua mata pelajaran, sekedar KKM juga tidak masalah, tapi tentu saja dede harus tetap berusaha. Alhamdulillah dede bisa menerimanya dan tenang kembali. Ketika naik kelas 9, dede menyampaikan tidak ingin melanjutkan sekolah di SMAIT di yayasan tersebut dengan alasan “dede sudah sekolah di sini selama 9 tahun, untuk SMA dede mau ke tempat lain dan dede juga tidak ingin sekolah di tempat umi mengajar yaitu SMAN 1 RANGKASBITUNG”, dia mengatakan "ingin melanjutkan ke MAN INSAN CENDIKIA di SERPONG". Saya tahu betul MAN INSAN CENDIKIA SERPONG adalah sekolah berasrama yang merupakan salah satu sekolah menengah terbaik di Indonesia. “Dede yakin?” tanya saya, “itu sekolah berasrama loh dan masuknya susah, saingannya ketat pula”, tapi dede mengangguk dengan yakin dan untuk itu dia bertekad dan belajar keras karena sadar akan persaingan yang sangat ketat untuk dapat diterima. Alhamdulillahirrobil’alamiin sebelum melaksanakan Ujian Nasional SMP, dede sudah dinyatakan sebagai salah satu siswa MAN INSAN CENDIKIA SERPONG, karena memang penerimaan siswa baru di sana lebih awal dari sekolah lain. Ketika kelulusan SMP ternyata dede tidak dinyatakan sebagai lulusan terbaik, itu pun tidak masalah buat kami, tetapi kami sebagai orang tua sangat bangga karena dede menyandang predikat lulusan dengan hafalan Al Qur’an terbanyak yaitu 5 Juz. Dan walaupun bukan lulusan terbaik di sekolahnya tetapi dede membuktikan dirinya adalah lulusan terbaik di KABUPATEN LEBAK dengan menyandang gelar perolehan NILAI UJIAN NASIONAL TERTINGGI tingkat SMP se Kabupaten Lebak pada tahun 2017.
(Bersambung)
Rangkasbitung, 24 Oktober 2020, Jam 10.30
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap tulisannya. Menginpirasi bu Wiwit Keswari. Barokallah
terima kasih bu Ida ......ini juga karena bu ida saya terpancing untuk menulis .....
Barokallah dwita
terima kasih bu Rin .... untuk anak yang selalu diremed biologi .... saya harus selalu membesarkan hatinya .... doakan terus buat dede yaa bu Rin .... untung TPB di SAPPK gak ada biologi .... ssst ..jangan bilang-bilang bu Ida ya ....:)