Indahnya Cinta Taaruf

Part 9

POV Kang Yadi

#Tantangan Gurusiana

Tantangan Menulis Hari ke 39

Sabtu, 22 Februari 2020

Malam kian larut. Udara malam berhembus menusuk tulang. Suara binatang malam saling beradu. Seakan seperti orkestra yang indah. Yadi duduk termenung sambil menikmati sepiring singkong. Mak Ijong menatap wajah Yadi yang tampan.

"Kumaha, Yad Neng Bibah?" tanya Mak Ijong dengan logat Sundanya yang kental.

"Pokonamah Yadi geus mantap, Mak rek ngalamar Bibah," sahut Yadi optimis."

"Maneh heunteu minder jadi istrina, Bibah?" tanya Mak Ijong khawatir. Dia sangat khawatir Yadi begitu yakin cintanya di terima.

"Deuk naon minder, Mak. Bibah mah bageur teu milih-milih,"jawab Yadi penuh keyakinan. Yang ada di benaknya sebentar lagi Bibah akan menjadi istrimya.

"Mak, bejakeun ka dulur-dulur Yadi rek ngalamar Bibah," ujar Yadi.

"Nya sok atuh. Urang siapkeun sagala rupina,'" sahut Mak Ijong. Mak Ijong sangat setuju bila Yadi mempersunting Habibah. Mak Ijong sangat menyukai sosok Bibah yang soleha. Sangat sesuai dengan keinginan Yadi. Walau di hati kecilnya Mak Ijong agak ragu dan minder. Ia merasa orang tak punya. Mak Ijong menatap langit-langit rumah yang bolong. Bila hujan deras rumah biliknya banyak atapnya yang bocor.

Yadi adalah anak pertamanya. Secara prestasi, sejak SMA Yadi anak yang cerdas. Karena ketiadaan biaya, Yadi tidak bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Beruntung kakaknya Mak Ijong mempunyai yayasan pendidikan, Yadi di terima menjadi guru Bahasa Inggris. Walaupun Yadi bukan sarjana tetapi mengajar Bahasa Inggris sangat piawai.

Yadi dan Bibah sebetulnya masih saudara. Kakek Bibah adalah kakak dari bapaknya Yadi. Pertemuan Yadi di sekolah di tempatnya mengajar awal mula Yadi jatuh cinta. Yadi mengajar di Mts dan Bibah mengajar di SMK. Tanpa sengaja Yadi bersimuka dengan Bibah. Jantungnya berdebar pada pandangan pertama.

Yadi sangat menyukai kepribadian Bibah yang berbeda dari wanita kebanyakan. Bibah sangat santun dan soleha. Sangat menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Karena kecantikan Bibah, banyak kumbang-kumbang mendekati Bibah. Dan cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ketika Yadi menyatakan cintanya Bibah menerima dengan raut wajah tersipu malu. Semakin menambah aura kecantikan Bibah.