Indahnya Cinta Taaruf (35)
Indahnya Cinta Taaruf
Part 5
#Tantangan Gurusiana
Tantangan Menulis Hari Ke 35
Aku bergegas ke telepon umum untuk membicarakan perihal lamaran Kang Yadi. Hujan begitu deras. Aku masuk ke telepon sambil berteduh. Ku putar nomor telepon Bang Farhan dengan hati tidak karuan. Aku sebetulnya paling segan kalau harus berbicara dengan lawan jenis. Tapi mau bagaimana lagi aku harus segera mengambil keputusan. Tentunya keputusan yang tidak boleh gegabah.
Setelah nomor ku masukkan, ku tunggu nada sambung dari Bang Farhan. Tak lama Bang Farhan mengangkat telefon dariku.
"Hallo"
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Suara laki-laki yang sangat aku kenal. Suara bariton Bang Farhan. Bang Farhan sangat tegas bila berbicara dengan kaum hawa.
"Hallo, Bang. Gimana kabarnya?"
"Baik. Ini Dik Habibah, ya?" tanya Bang Farhan.
"euhh, saya mau nanya nih Bang. Saudara saya Kang Yadi ingin melamar saya. Cuma saya bingung orangtua tidak setuju saya menikah dengannya. Menurut Abang baiknya gimana, ya?"
"Kalo menurut Bang Farhan sih baiknya Dik Bibah tolak saja lamarannya. Yang pertama orangtua Dik Bibah tidak setuju. Yang kedua belum tahu pemahaman agamanya seperti apa. Oh iya Bang Farhan punya murid yang rutin mengaji. Kebetulan baru melamar gadis, eh di tolak karena gajinya yang tidak seberapa.
"Nanti besok sore datang ya ke rumah Abang, ya.
"Baik, Bang.
Wiwik Setiandani
Guru IPS SMPN 1 Rumpin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar