#BismillahT

#Tagursiana365hari365

Alhamdulillah hari ini adalah hari satu tahun aku menulis di Gurusiana. Menulis tanpa henti. Sudah banyak tulisan yang telah lahir setiap hari.

Aku sangat. Bersyukur telah mencapai tahap ini. Mulanya aku tidak yakin untuk terus menulis, karena sebelumnya tidak pernah berfikir dapat bergabung dengan para penulis hebat seluruh nusantara dari berbagai adat istiadat, budaya agama. Namun di sini terlihat terjalin persaudaraan yang begitu erat. Dengan saling kunjung dan saling sanjung satu sama lain.

Walaupun aku pernah tergelincir diketinggian 13, aku berusaha untuk bangkit. Dan sering pula tulisanku tidak dibaca ataupun dikunjungi. Awalnya memang aku merasa sedih tapi seiring berjalannya waktu hal itu sudah jadi hal yang biasa, dan akupun koreksi diri karena aku juga kurang SKSS nya.

Aku masih ingat di bulan Maret 2019 aku mulai mengenal MediaGuru, di Kotaku semua guru diajak di motivasi supaya mau menulis dan berkarya, karena waktu itu menulis adalah suatu momok yang menakutkan, dan pernah bertanya-tanya dalam hati "apakah aku bisa ya?"

Rasa itu berkecamuk dalam diri antara ia atau tidak, maka aku beranikan diri untuk ikut, waktu itu hanya 4 orang yang mau ikut, kepala sekolah aku dan 2 teman guru lainnya.

Aku dan teman - teman menginap di hotel ternama di kotaku, awalnya aku sangat gugup dari pencerahan yang diberikan mas Febri dan Pak Ihsan, untung saja beliau berdua sudah profesional dalam memotivasiku dan rekan-rekan. Kami diberi waktu dalam satu bulan dapat menghasilkan karya.

Alhamdulillah selama 10 hari aku telah dapat menyelesaikannya, tapi aku belum percaya diri untuk menyerahkannya. Aku kurang yakin dengan tulisanku. Aku berusaha membaca dan membolak balik kembali halaman demi halaman. Setelah ada beberapa teman mulai melaporkan hasil karya buku mereka, akupunmulai memberanikan diri.

Alhamdulillah terbitlah buku pertamaku. Untu menyemangati diri akupun berusaha untuk ikut acara TNGP 2019 di Jakarta. Setelah pulang kamipun ditantang untuk menulis pengalaman gang sangat menarik setelah mengikuti acara, dan Alhamdulillah tulisanku dapat terpajang di buku antologi TNGP 2019.

Waktu perjalanan ini sangat banyak ilmu dan pengalaman yang aku dapatkan. Dan akupun mulai bertekad jika ada acara seperti ini tiap tahun akupun ikut.

Keingintahuanku tidak hanya sampai di sini, akupun ikut lagi pelatihan menulis dengan instruktur yang sama yaitu Mas Febri dan Pak Muhammad Ihsan, hasil pembelaran yang aku dapatkan hari itu dapat menulis buku tunggalku yang kedua. Dan di sini pula aku dan teman-teman mulai menulis di GuruSiana sampai sekarang.

Tapi karena masa pandemi kegiatan TNGP hanya lewat live streming saja, begitu juga pelatihan menulis. Walaupun demikian tidak menyurutkan minat para penulis untuk menghasilkan karya, selama pandemi aku juga berusaha mengikuti pelatihan mengubah KTI menjadi buku.

Hasil pelatihan KTI jadi buku juga aku telah menghasilkan buku tunggalku yang ketiga. Dan setiap bulannya MediaGuru juga mengadakan lomba menulis, dan Alhamdulillah selama setahun aku bisa ikut menulis buku di 5 antologi, yang diadakan MediaGuru.

Secara pribadi aku sanagat berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya buat MediaGuru yang telah menggemlengku selama 2 tahun ini. Semoga Allah memberikan pahala yang berlipat ganda atas jasa MediaGuru yang telah menuntunku jadi penulis.

Aku berharap semoga buku-bukuku bisa laris manis, dan semangat menulis tidak pernah pudar. Walaupun aku masih terbaring di rumah sakit, walaupun tertatih tatih dalam menulis, virus menulis audah mwndarah daging maka sulit untuk dihilangkan. Slang infus dan oksigen masih setia di sampingku. Selagi bisa tangan dan fikiranku untuk menulia aku akan tetap menulis. Insya Allah.

Mohon doa para rekanku

Barakallahu Fii Ilmi, salam literasi

Ibnu Sina Padang, 27 Januari 2021