Tantangan 365 hari ke 153

Hai,, kemana kamu. Kenapa susah sekali aku menemukanmu. Jangan menghilang dong. Ayo jangan sembunyi . Cepatlah nongol. Jangan bikin aku panik. Tak sabaran aku menelisik satu persatu ruàng rumahku. Mulai dari kamar tidur, ruang tàmu, tengah , dapur , bahkan kekamar mandi jadi sasaranku untuk mencarinya. Aku bingung pagi itu. Rasanya aku ingin teriak , agar aku cepat cepat menemukannya.

Kebingunganku makin menjadi karena aku yakin sekali , bahwa baru sejam yang lalu aku masih melihatnya. Rasanya tak mungkin dia menghilang begitu saja. Tanpa pamit . Tanpa tanda tanda mau menghilang. Sedih sekali aku rasakan. Dan rasanya aku kecewa dan iba akan kehilangannyà.

Dua hari setelah ia hilang aku tak bosan mentest dan mencari keberadaannya. Setiap aku menghubunginya dia selalu nyambung . Ia tak pernah diam. Ia masih mau dihubungi.. Tetapi dia hanya diam membisu. Dia mungil , hitam dan samsung namanya. Memang harganya tidak seberapa . Jika sekarang mungkin ratusan ribu. Tetapi aku telah terlanjur membutuhkannya. Aku butuh karena ia menyimpan nomor nomor yang penting. Apalagi saat ini aku butuh sekali sebab dia yang menyimpan nomor yang akan aku hubungi. Akhirnya aku tak bisa berbuat apa apa. Rencana hari ini gatot. Gagal total sebab yang akan dihubungi tak dàpat berkomunikasi denganku. Jalanku buntu.

Mungkin ini bukan rezeki aku lagi . Mungkin sudah waktunya ia berpindah tangan dan memiliki tuan yang baru. Aku iklas. Aku pasrah. Namun aku butuh nomor yang ada dia simpan. Sehingga hati merasa tak rela jika ia memang sudah memiliki tuan yang baru. Ah,,, sudah lah .

Batusangkar 21 Juli 2020