Siplah adalah sebuah aplikasi untuk membelanjakan dana BOS sekolah yang dipakai di lingkungan dinas pendidikan . Semua sekolah baik negeri maupun swasta menggunakan SIPLAH untuk membelanjakan dana BOS yang dimulai pada bulan April 2020.

Untuk itu kepala sekolah selaku manajemen BOS di sekolah bertanggungjawab penuh mulai dari perencanaan , pelaksanaan dan pelaporan penggunaan BOS. Maka Kepala Sekolah wajib menguasai dalam membuat perencanaan untuk satu tahun ke depan. Perencanaan yang dibuat agar teliti sehingga dalam pengeluaran dana BOS . Seandainya Kepala Sekolah tidak paham dengan perencanaan dan pelaksanaan maka akan terjadi kesalahan fatal dalam membelanjàkan dana BOS.

Begitu juga dengan anggaran pergeseran jika Kepala Sekolah dan tim manajemen BOS di sekolah tidak memahami arkas pergeseran akan juga akan menyulitkan lagi. Begitu juga arkas perubahan . Arkas perubahan hanya ada 1 kali dalam setahun . Dan waktunya diberi batas waktu yakninya bulan Oktober. Dan untuk arkas pergeseran juga diberi batas waktu .

Untuk mempelajari dan untuk mempersempit ruang kesalahan maka selaku manajemen BOS swkolah , haruslah hati hati dan komit dengan perencanaan yang sudah dibuat pada akhir tahun. Kepala Swkolah harus bisa merencanakan beberapa mata anggaran belanja dalam setahun. Sehingga pengolahan dana BOS berjalan dengan aturan yang berlaku.

Maka hari ini arkas perubahan harus sudah bisa disyahkan dan dana tahap 3 dapat dibelanjakan oleh sekolah. Dan dana BOS dibelanjakan melalui siplah kecuali untuk tenaga honor , transpor, upah harian, dan pembayaran tenaga ahli. Sedang untuk menstransfer pembayarannya melalui NCM bank Nagari.