TUNGKU
Cerita Bu Lik sore ini, Ia harus memasak dengan tungku berbahan bakar kayu, sebab gas sedang susah dicari. Untungnya masih ada tungku dan kayu bakar di kampung. Bagaimana jika kejadian seperti ini terjadi di kota? Di kota tidak ada yang punya tungku dan tidak ada kayu bakar.
Tungku, mengingatkan saya ketika masih anak - anak. Salah satu hal yang membuat saya betah liburan di kampung, karena dapurnya ada tungku. Dapur yang luas, membuat aktifitas di dapur sangat menyenangkan.
Setiap pagi, saya ikut Emak ke dapur, hanya untuk sekedar duduk di depan tungku sambil menghangatkan badan. Emak sibuk membuat minuman hangat dan membuat sarapan.Sambil duduk di depan tungku, saya dorong kayu supaya masuk ke dalam dan membuat api bertambah besar. Kadang - kadang saya taruh beberapa singkong yang saya ambil dari sudut dapur, Setelah singkong matang, maka saya langsung makan. Betapa nikmatnya, makan singkong bakar dipagi hari.
Makanan yang dimasak menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu, rasanya enak dan memiliki bau khas, yang tidak bisa didapat jika masak menggunakan gas. Itulah salah satu alasan kenapa saya selalu rindu kampung.
Kenanga, Agustus21
#Terima kasih fotonya🙏
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar