Lelah dari pagi jalan-jalan Laura ingin merebahkan diri meluruskan otot punggung dan otot kaki. Laura mengempaskan diri ditempat tidur yang empuk. Ryan duduk disisinya menatap Laura penuh cinta.

Getar-getar cinta bersemayam indah didada Laura. Debar aneh mengiringi tatapan Ryan. Ryan membelai dengan lembut kemudian mencium Laura dengan penuh kasih. Laura terbuai dalam pelukan hangat Ryan. Malam dengan embusan angin pantai yang sahdu merupakan malam pertama sepasang penganti yang teehanyut dalam gelora cinta.

Saat Ryan hampir mencapai puncak nafsunya, dia menjambak Laura dengan tragis. Memukul membabi buta. Laura kaget, ada apa sebenarnya yang terjadi dengan Ryan. Ini adalah awal mula petaka pada diri Laura. Selesai Ryan melaksanakan tugas sebagai suami, Lauratinggal kepedihan dan sakit sekujur tubuhnya.

Pagi sang mentari keluar dari peraduan dengan cahayanya yang berkilau. Laura cuma bisa duduk termenung menatap debur ombak, tiada lagi indah yang dirasakan tapi suatu siksa akan dilaluinya.

Kala malam datang ketakutanpun mendera diri Laura. Ryan seperti tidak ada sesuatupun terjadi. Saat sang suami menunaikan tugas Laura cuma mendapatkan ketakutan pada dirinya. Dan Ryan saat akan melampiaskan hasratnya dia akan memukuli Laura sampai dia merasa puas.

Setiap malam dia memukul Laura, kadang menjambak, memukul pakai ikat pinggang. Bilur-bilur ditubuh Laura menjadi saksi kekerasan sang suami. Hari ketiga Laura sudah tidak tahan. Dia meminta pulang, Tidak ada keindahan yang dapat dinikmatinya lagi, yang ada sakit yang diderita.

Saat Laura minta pulang, Ryan menatapnya seolah tidak ada apapun yang terjadi. Laura ngotot minta pulang. Akhirnya mereka memesan tiket untuk kembali ke Padang. (Bersambung).

Pariaman, 28Februari 2022 (T04)