Wilda Istiana Nasution

Seorang guru bahasa Indonesia di MAN Labuhanbatu. Menyukai tantangan dan suka bertualang. Pengalaman belajar di jurusan pendidikana bahasa dan sastra Indonesia ...

Selengkapnya
Navigasi Web
OM DARI MASA DEPAN
Jangan menulis impian di atas takdir yang mutlak.

OM DARI MASA DEPAN

Saat itu usiaku tepat 23 tahun saat pertama kali bertemu dengannya. Waktu itu aku sedang berjuang menimba ilmu di pulau Jawa tepatnya di sebuah universitas islam negeri di Jakarta. Akhir november 2015, teman sekamarku berasal dari kampung yang sama akan diwisuda. Sama halnya dengan para wisudawan lain, orangtua temanku juga datang dari kampung. Aku masih ingat waktu itu. Saat itu, aku juga hadir sehingga berkesempatan bertemu dengan keluarganya dari kampung. Aku dipekenalkan dengan semua anggota keluarganya termasuk dengan om temanku ini. Ini pertama kali aku melihat om temanku ini. Lelaki paruh baya yang terlihat seperti ayah memiliki dua anak. Kulitnya sawo matang dan jidatnya tampak lebar. Orangnya pendiam dan pelit senyum. Tak segurat senyumpun disedekahkannya untukku. Namun, hal itu bukan gangguan saat itu. Seharian kuhabiskan bersama keluarga temanku. Dari berfoto bersama hingga makan bersama.

Dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 2017. Saat itu usiaku 25 tahun. Kalau di kampung, aku sudah diberi gelar kramat ‘perawan tua’. Ceritanya berawal dari pulang kampung. Aku masih ingat. Bulan Juli tepatnya, aku masih menikmati masa liburan Idul Fitri di kampungku. Dengan usia yang tak muda lagi. Sekampung mulai menuntut agar aku segera menikah. “Apa? Menikah? Dengan siapa?”. Waktu itu aku memang belum menemukan calon suami yang tepat untuk kujadikan calon imam sejati. Jangankan calon, bayangan saja belum ada. Hal itu membuat sanak saudara grasak-grusuk ingin mencarikan jodoh yang pantas untukku.

Tawaran mulai bermunculan. Saat itu aku merasa bagai monja yang diobral murah di pasaran. Satu per satu nama-nama bermunculan. Hingga waktu itu, salah satu sepupu mengirimkan foto seorang lelaki. “Kak, abang ini PNS kementerian agama. Singkat cerita, waktu kecil aku bercita-cita mendapatkan suami yang bekerja di kementerian agama. Alasannya karena ayahku juga bekerja di kemetrian yang sam. Mendapat foto itu, tentu saja aku penasaran. Kucermati foto itu dengan seksama. Setahuku, tak ada pegawai masih lajang berwajah ini di kementerian agama yang dimaksud.

Mungkin itulah takdir. Saat itu temanku yang tadinya sekamar di kota juang sudah bekerja di kementerian agama. Kesempatan emas sekali buatku untuk bertanya siapa lelaki di foto itu. Langsung kukirim saja foto itu kepadanya. Tak lama, pesanku dibalasnya. “ Ha…Wil, itukan Oomku”.

Membaca pesan singkat itu, sontak aku sangat kaget. “Astaga… diakah itu? Lelaki separuh baya bak ayah beranak dua. Kukira dia lelaki beristri waktu itu”. Jiwa sombongku berontak. Masa iya menikah dengan Om itu. Langsung kuhapus saja foto itu. Aku tak mau menikah dengan lelaki yang terpaut 10 tahun lebih tua dariku.

Hanya berkelang dua bulan setelah foto itu kuhapus. Suatu malam, sebuah pesan whatsapp masuk ke telepon genggamku. Sebuah nomor baru. Om dari masa lalu itu muncul di layar telepon genggamku. Namun, aku tak diajarkan untuk menjadi sombong. Kubalas saja pesan singkatnya. Sejak itulah silaturahmi itu tersambung hingga akhirnya Om yang sangat kutakuti itu adalah takdir yang telah Allah tuliskan untukku. Kini aku tak lagi memanggilnya Om, melainkan Ayah karena kini kami sudah memiliki seorang putri cantik bernama Malika Dania Almahira.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post