Saat Rindu
Saat Rindu
Disaat merindui
Nasi yang kumakan seolah titik titik putih
Kumpulan buih mimpimu.
Yang kau ceritakan kala senja itu.
Kubaca buku sajalah..
Agar terusir wajahmu dari ingatku.
Tapi apa...???
Buku sejarah yang kubaca mengapa jadi puisi cinta?
Huruf hurufnya berbaris membentuk majas bersajak ab-ab yang bercerita tentangmu.
Aku harus bagaimana?
Lebih baik kututup bukuku sajalah.
Ku ambil bantalku dan bersiap dalam lelapku.
Tapi apa... ???
Seolah jelas engkau menari nari di mimpiku..
Tertawa menyeringai seakan sukses menancapkan belati rindu.
Arrggghhh...
Aku harus bagaimana?
Segera kubasuh wajahku.
Mata yang selalu melukis senyummu..
Kepala yang penat terkungkung rinduku...
Semuanyaaaa....
Sekarang aku
Bercengkrama dengan Tuhanku.
Kutundukkan rinduku dalam sujudku.
Kubasuh lisanku dengan dzikirku.
Dan barulah rindu itu
Hilang berjatuhan bersama air mataku.
Tuhan ku titipkan rinduku kepadaMu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya bu. Salam sukses selalu.
Mantab puisinya bu. Indah balutan diksinya. Salam literasi