Widwi Asten

Melangkah pada tangga yang terbawah. Saat bertemu dengan sang profesor. "Ya....ini masih pertama. Masih sekali ini." "Nggak apalah tak a...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sinar

Sinar

Sinar

Tung Widut

Sinar pagi datang

Pagi perlahan hilang di telan cahaya

Begitu singkat embun menlambung tanpa tanpa terlihat

Sirna begitu saja

Dedaunan semakin menjerit

Tatkala mentari semakin meninggi

Panas menyerang

Peluh mengucur tak henti

Memuja matahari

Rela datang dan pergi

Setiap hari

Aku memujamu untuk kebahagiaaku

Aku mengharapmu untuk kehipanku

Aku berterimaksih untuk kedatanganmu

Aku menyanjungmu untuk kepergiamu

Sinarmu yang lembut

Sinarmu yang hangat

Sinarmu yang garang

Sinarmu yang manja

Sinar yang ku terima

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post