Widayanti Rose

Lahir dan tinggal di Sumenep, saat ini menjadi guru aktif di sebuah SD. Menulis baginya sebuah hobbi yang membawa manfaat. Tulis apapun yang berguna. Karena den...

Selengkapnya
Navigasi Web

Konsep Dasar Perkalian

Ini hari yang begitu menantang, ketika hampir semua siswaku salah dalam menjawab soal matematika tentang matematika dengan penjumlahan berulang.

Dua hari sebelumnya mereka sudah sangat fasih dalam berlatih perkalian dengan penjumlahan berulang. tetapi saat diminta berlatih kembali di rumah dengan membuat soal sendiri lalu dijawab lengkap dengan prosesnya, mereka malah menggunakan konsep lama dengan konsep yang terbalik dari yang saya ajarkan.

Maka tugas saya menjadi bertambah, ketika saya harus menjelaskan konsep dasar perkalian bukan hanya kepada murid, tapi kepada semua wali murid di kelas saya.

Awalnya ketika tatap muka di kelas, anak-anak sudah paham dengan konsep dasar perkalian dengan menggunakan rumus wadah kali isi, kemudian juga diperkuat dengan penggunaan cara hitung magic kalkulator. Dua kali latihan soal sudah lebih dari separuh kelas yang mendapat nilai bagus.

Tetapi keadaan ini berubah ketika mereka harus belajar daring yang ditemani ibu dan ayah di rumah. Konsep dasar yang saya ajarkan berbeda dengan pemahaman orangtua mereka tentang perkalian dengan penjumlahan berulang yang orang tuanya terima saat dulu menjadi siswa di SD.

Saya sebenarnya memaklumi wali murid, karena sebelum ini saya juga memiliki pandangan yang sama. Saya juga belajar konsep yang sama dengan mereka, 3x2 = 3 + 3.

Saya juga baru sadar bahwa konsep yang saya pelajari dulu itu salah. Yang benar 3 x 2 = 2 + 2 + 2

Meski hasilnya sama tetapi proses yang berbeda, ini juga akan berpengaruh pada hasil akhirnya nanti.

Awalnya saya juga kekeh mempertahankan bahwa tidak ada bedanya antara 3 x 2 dengan penjumlahan berulang 3 + 3 ataupun dengan 2 + 2 + 2. Kan hasilnya tetap saja 6.

Sampai akhirnya seorang teman memberikan contoh penggunaan obat atau pil yang diberikan dokter. Dalam resep obat tertulis cara pemakaian 3 * 1 atau tiga kali sehari. Itu artinya cara pemakaiannya 1 pagi + 1 siang + 1 malam. Artinya 3 * 1 = 1 + 1 + 1

3 * 1 bukan diminum dengan cara tiga sekaligus saat pagi.

Dengan penjelasan ini saya mengerti perbedaannya sehingga saya juga jelaskan hal yang sama kepada wali murid. Tapi butuh ketelatenan.

Memberikan pemahaman konsep kepada siswa yang belum memiliki pemahaman sama sekali tentang perkalian tentu sangat mudah, tetapi penuh tantangan jika yang di hadapi adalah orang tua yang sudah punya pemahaman konsep tersendiri.

Setelah saya jelaskan berulangkali tentang konsep dasar perkalian dengan penjumlahan berulang ini akhirnya mereka pun menyadari kesalahannya karena telah memerintahkan putra-putrinya mengubah jawaban sesuai dengan pemahaman orang tuanya.

“Tadi dia jawab begitu, Bu. Sudah seperti yang ibu jelaskan. Tapi saya aja yang minta diubah. Saya pikir mereka salah dan saya yang benar. Haha..” curhat salah satu wali murid setelah saya konfirmasi di mana kesalahannya.

Bukan bukan hanya satu orang, tapi semua anak yang menjawab salah ternyata awalnya sudah menjawab sesuai dengan petunjuk yang saya berikan tetapi diubah setelah dikoreksi oleh orang tuanya dengan konsep yang lama.

“Saya malu, Bu sama anak saya. Saya yang ngotot kalau jawaban dia salah. Ternyata saya yang salah paham sejak dulu.” Kata salah satu dari mereka lagi.

“Sama Bu, saya juga baru sadar setelah jadi guru.”

Ups

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post