Romantis
Sudah berapa kali kita merasakan kekecewaan dalam hidup ini, Sering? Pernah? Atau tak pernah sekalipun? Iya, tak perlu kita jawab karena semua itu adalah urusan kita dan hati kita, mengapa hati yang jadi sasarannya, dan bukan pada sesuatu yang membuat kita kecewa?
Kata Seorang Ustadz, betapa romantisnya Allah, salah satunya hal ini ditunjukkan saat kita kecewa, Allah mengingatkan kita agar jangan patah semangat, Allah menyuruh kita "Bersabar", kata Allah "Allah yang akan bertindak". Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Muzzammil;10-11;
وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا ١٠ وَذَرْنِيْ وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا
Ayat ini menguatkan kita, untuk tidak larut dalam kecewa, saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Seperti yang ustadz sampaikan bahwa ada 3 fase saat kita dikecewakan manusia;
1. Sedih
2. Diam
3. Tersenyum.
Dulu, sebelum sering diingatkan Q.S Al-Muzammil 10-11 tersebut, ada di fase menangis berjam-jam, kadang hampir setiap hari di 1/3 malam menangisi kekecewaan tersebut. Selanjutnya seiring berjalannya waktu, mulai pada fase "diam", tidak ingin membuang waktu melakukan pembelaan diri. Dan akhirnya, saat ini, setelah berulang kali mendengarkan ceramah ustadz tentang Romantisnya Allah dalam Q.S Al-Muzzammil10-11 tersebut, insya Allah sedang di fase "tersenyum" saat menghadapi kekecewaan.
Seorang Kawan, mengingtakan, "Sudah berapa banyak kenikmatan yang Allah berikan padamu, Teh. Syukuri dan lihatlah itu, jangan dilihat kekecewaan hari ini. Insya Allah disetiap kekecewaan, Allah akan janjikan terbukanya pintu keberkahan. Percaya deh sama janji Allah".
Terima Kasih Kawan! Jadi teringat kata Ustadz, bahwa kekecewaan sebenarnya adalah cara Allah mengatakan “Bersabarlah aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu”.
Teringat, di pertengahan 2024, betapa rasa kecewa teramat menyakitkan, sehingga hilang semangat dan saat itu sempat terbersit ingin berhenti "berbuat baik".
Namun, teringat pesan seorang Kawan, jika kamu bersedih atau kecewa, bukalah Al-Qur'an dan temukan obat kesedihan didalamnya.
Ketika kita mengeluh, “tidak ada gunanya aku berbuat baik, untuk apa, jika kebaikanku tidak pernah dihrgai dan dianggap sebagai sebuah kebiakan” , sungguh Allah telah menjawab;
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarah, niscaya ia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah : 7).
Allah maha baik, ternyata nyata adanya, setelah kekecewaan disaat kita bersabar, maka Allah telah siapkan banyak hal yang lebih baik di sepanjang Tahun 2024, hingga puncaknya di Desember 2024.
Bismillah, ketika di awal Tahun 2025 ini rasa kecewa itu datang lagi, semoga Allah telah siapkan sesuatu yang lebih baik.
Ketika mengeluh kecewa akan hal tersebut, Allah hadirkan seorang kawan yang menguatkan bahwa akan selalu ada jawaban dari Allah SWT untuk kita. Saat diri ini mengeluh, “Rasanya aku tidak mampu menghadapi kekecewaan yang sama seperti ini lagi, berat terasa oleh ku. Sungguh aku tak sanggup lagi.” Namun, segera Allah ingatkan, sungguh Allah menjawab;
“Jika Allah menghendaki sesuatu, Allah cukup berkata jadi maka jadilah” (QS. Yasin: 82).
Ingin rasanya teriak mengeluh saking kecewanya, “Aku terlalu lelah”. Namun Allah kembali mengingatkan , “Aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu.” (QS. An-Naba : 9).
Ketika ingin rasanya hati ini teriak mengeluh, “ Kenapa aku selalu dikecewakan”. Namun teringat Allah menjawab;
“Hanya dengan mengingat Aku maka hati menjadi tenang.” (QS. Ar Ra'du: 28).
Astagfirulloh, jika demikian untuk apa kita mengeluh, bukankah Allah telah menjawab semua keluhan kita dalam A-Qur'an. Maka dari itu biasakanlah diri untuk benar-benar mempelajari Al-Qur’an dengan baik. Sungguh Al-Qur’an itu menjawab setiap masalah.
Tersenyumlah! Walaupun saat ini hati ini kecewa, teringat kalimat romantis Allah, "Bersabarlah aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu”.
Semoga, disepanjang Tahun 2025 Allah berikan keberkahan, dan Allah siapkan sesuatu yang lebih baik.
Purwakarta, 3 Januari 2025
Widayanti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amin, semoga kado terindah telah dipersiapkan oleh Allah SWT
Terima Kasih Pak Jumari
Kado paling indah, ketika kecewa tetapi tetap tersenyum. Salam inovasi
Thanks Dr. David