MAAF
Kata maaf, satu kata yang akan menjadi sulit terucap bagi orangyang selalu merasa dirinya benar dan selalu menganggap orang lain salah. Mungkin saja orang tersebut benar dan memegang prinsip bahwa dia benar dan tidak pantas minta maaf untuk kesalahan yang tetap dia anggap tidak dia lakukan. Namun apa jadinya jika disaat yang sama mungkin tidak sengaja dia membuat orang lain bersedih dan terluka, dan dia "keukeuh" merasa dirinya benar dan tetap memegang prinsip tidak mau mengucapkan maaf. Padahal kata maaf adalah kata sakti yang bisa meluluhkan kesedihan dan luka gati seseorang akibat perkataan atau perbuatannya yang keukeuh dia anggap tidak salah.
Jika sudah seperti itu, "pakeukeuh keukeuh", maka yang akan terjadi jika diteruskan maka akan menjadi debat kuair tidak berujung. Seperti meluhat angka 9 di arah yang berbeda, maka jika dilihat dari sisi yang lain maka akan "keukeuh" mengatakan bahwa itu angka 6 bukan angka 9.
Maka, salah satu solusinya, salah satu diantara keduanya harus mengalah, walaupun tidak ada keputusan siapa yang salah siapa yang benar dan masih "pakeukeuh keukeuh". Yang terpenting, kata maaf terucap bukan berarti selalu dia yang salah, namun dia tidak mau memperpanjang masalah debat kusir tidak berujung. Syukur, jika kata maaf itu tulus sebagai rasa penyesalan atas kesalahan yang audah diperbuat.
Kata maaf, bukan melulu tentang siapa benar dan siapa salah, namun sebagai wujud dari bagaimana cara kita menghargai sebuah hubungan.
Namun, jangan pula menganggap orang lain yang mudah mengatakan maaf sebagai sebuab hal negatif pula, hingga keluar pernyataan bahwa dia mudah mengucapkan maaf untuk setiap kesalahan dan nanti diulang lagi dengan anggapan akan mudah minta maaf dan dimaafkan. Jangan memperumit keadaan, dirinya sulit untuk minta maaf, terus tetap memandang "kata maaf" yang dilontarkan orang lain sebagai suatu hal yang negatif pula dengan anggapan "orang akan selalu minta maaf dan mengulang kembali kesalahan". Bagaimana mungkin "kesalahan" direncanakan lalu dihapus dengan kata maaf?
Salam Literasi!
Widayanti
___*
Tulisan ke-368
6/262
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar