Wenny Arie Puji Susanti,S.Pd.,M.Pd.

Berbagi ide, berbagi pengalaman. Bersiap terinspirasi dan menginspirasi. Mendapat ilmu yang bermanfaat....

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1-Pembelajaran Berdiferensiasi
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1-Pembelajaran Berdiferensiasi

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1-Pembelajaran Berdiferensiasi

Oleh: Wenny Arie Puji Susanti, S.Pd., M.Pd.

CGP Angkatan 7/Kelas 125

SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo

Berikut Pengalaman saya selama mengikuti pembelajaran modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah saya dilakukan. Model refleksi yang saya pakai adalah Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan).

1. Peristiwa (Fact)

Di modul 2.1 ini, saya dibekali pengetahuan mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Kegiatan pengkajian LMS ini menggunakan Alur Merdeka. Diawali dengan Pre Test, Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi 1, Ruang Kolaborasi 2, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan diakhiri dengan Aksi Nyata.

Modul 2.1 diawali dengan mengerjakan soal pre test sebanyak 30 soal pilihan ganda. Dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2023. Soal memuat materi yang akan dipelajari di modul 2. Pada kegiatan Mulai dari Diri merefleksi diri saya tentang mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda, selain itu juga berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Kegiatan selanjutnya adalah Ekplorasi Konsep. Dalam kegiatan ini, dilaksanakan melaluibLMD tahap asinkron. Mendiskusikan pertanyaan, memberi umpan balik kepada 3 CGP lain. Saya diberi pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi, sehingga dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid. Pada kegiatan ruang kolaborasi 1, saya bersama CGP lain yakni Winda Eky Susanti. difasilitasi oleh Fasilitator Ibu Lilik Muallifah, M.Pd. untuk mengkaji serta menganalisis berbagai contoh kasus mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Saya mendapat kasus SMA Kelas X, Ibu Derana, mata pelajaran Biologi tentang Keanekaragaman Hayati. Selanjutya dalam ruang kolaborasi 2, kami mempresentasikan dan mendiskusikan hasil diksusi kelompok kecil kami untuk kemudian diberi masukan dan saran. Kami pun mendapat pencerahan mengenai pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di berbagai jenjang pendidikan.

2. Perasaan (Feelings)

Pada awal sebelum mempelajari modul, masih merasa bingung dengan pembelajaran berdiferensiasi. Merasa kesulitan, berfikir rumit dalam menemukan cara untuk menerapkan pembelajaran diferensiasi. Membayangkan harus mempersiapkan pembelajaran untuk setiap murid. Namun, setelah mengikuti alur ekplorasi konsep, ditambah, alur ruang kolaborasi. Saya menjadi jelas bahwa murid memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dengan cara yang menyenangkan dan mengasyikan sesuai dengan kebutuhannya. Guru memiliki kewajiban untuk merancang pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan murid (kesiapan murid, minat, dan profil murid).

Selanjutnya saya merasa semakin tercerahkan, saat alur presentasi ruang kolaborasi, semakin paham bahwa murid yang beragam memerlukan pelayanan yang beragam pula. Sebagai guru dapat mengakomodir keragaman siswa tersebut melalui ragam (diferensiasi) konten, proses dan produk pembelajaran.

Hal yang sangat menggembirakan bagi saya yakni saya mendapat jawaban terkait strategi penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran berdiferensiasi.

3. Pembelajaran (Findings)

Dalam modul 2.1 tentang pembelajaran diferensiasi pembelajaran yang saya peroleh antara lain:

1. Pembelajaran di kelas yang sangat baik adalah pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid.

2. Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid dapat dilakukan dengan menciptakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid.

3. Menurut Tomlinson, 2001, kebutuhan belajar murid dapat ditentukan berdasarkan kesiapan belajar (readiness), minat murid, dan profil belajar murid.

4. Adapun strategi pembelajaran berdiferensiasi dapat melalui pendekatan diferensiasi konten, proses, dan atau produk.

5. Ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi: 1) Tujuan pembelajaran didefinisikan dengan jelas, 2) Guru merespon kebutuhan belajar murid, 3) Guru menciptakan lingkungan belajar yang mengundang murid untuk belajar, 4) Manajemen kelas yang efektif, dan 5) Penilaian yang berkelanjutan.

4. Penerapan (Future)

Setelah mempelajari modul 2.1 ini, ke depannya saya akan selalu berupaya dan berusaha untuk melayani kebutuhan murid yang beragam melalui pembelajaran berdiferensasi. Dengan semangat belajar sepanjang hayat, dan terus melangkah untuk pendidikan yang maju.

Salam Guru Penggerak!

Bergerak!

Tergerak!

Menggerakkan!

      

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post