Kritik, Mengkritisi atau Peduli
Profesi saya memang bukan seorang kritikus, bukan seorang politisi, tapi bukan berarti saya tidak peduli. Akhir-akhir ini kita dihidangkan dengan begitu banyak realita yang terjadi di sekeliling kita dan sontak bisa menghancurkan segalanya, tertutama perekonomia kita. Saat ini negara kita sedang mengalami masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19. Banyak sekali pemikiran-pemikiran mengenai pandemi ini, dari mulai cara penangangan sampai dengan kebijakan pemerintah.
Saya sebagai guru yang pada dasarnya hanya berada di ruang lingkup pendidikan merasakan dampak yang cukup signifikan. Katakan saja, sekarang muncul istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang memang mau tidak mau, suka tidak suka kita sebagai pendidik harus beradaptasi dengan yang namanya teknologi. Teknologi saat ini menjadi jalan pintas yang dianggap sebagai penyelamat terutama di bidang pendidikan. Tapi bukan berarti PJJ tidak ada kendala. Contoh saja ketika saudara kita yang berada di daerah, di sana saudara kita, baik guru maupun siswa harus berjuang mati-matian mendapatkan sinyal demi hanya melaksanakan program tersebut.
Dasar itu lah muncul berbagai pemikiran-pemikiran dari berbagai sudut pandang. Namun, bagi saya pemikiran tersebut bukan menyelesaikan, justru malah menambah runyam saja situasi saat ini. Dalam hati hanya bisa berkata, “Kita memnag butuh kritik, masukkan dan sebagainya, tapi bukan kritik yang menjatuhkan pihak-pihak terkait”. pandangan itu bukan berarti saya membela golongan tertentu, tidak. Hanya saja, saya juga merasakan betapa sulitnya mengubah budaya tatap muka nyata menjadi tatap muka dunia maya.
Pendidikan hanyalah sebagian kecil yang terkena dampak pandemi ini, namun saat ini bukan kritik-saling menjatuhkan-yang kita butuhkan, tapi rasa persaudaraan, gotong-royong dan kontribusi dari masing-masing individu demi memutus pandemi. Artinya, ketika kita saling berkontribusi memutus penyebaran COVID-19 kita juga berkontibusi menyelamatkan pendidikan kita, serta aspek-aspek lain yang terkena dampaknya. Kontribusi yang kita butuhkan, bukan kritik, mengkritisi sebuah kebijakan. Daripada kita teriak-teriak tentang kebijakan ini lah, itu lah, lebih baik kita berpikir, kontribusi apa yang sudah, akan, atau belum kita lakukan untuk Negeri ini. Atau, saya sudah berkontribusi belum untuk Negeri ini? Jika belum, ayok kita mulai dari hal terkecil, di rumah saja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar