Wawat Tustiawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Watak atau Karakter?

Watak atau Karakter?

Memiliki sifat egois, mau menang dan merasa benar sendiri, mau ngatur tapi ga bisa terima dengan aturan yang benar, mau dihargai tapi tidak mau menghargai, seringkali keluar ucapan sumpah serapah karena azas mengatasnamakan aturan agama untuk keuntungan pada diri sendiri. Nah seperti ini disebut apa ya sahabat?

Yuk kita coba pahami bersama apa sih bedanya watak dengan karakter, atau sama saja keduanya hanya beda istilah saja?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) watak merupakan sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat. Sebagai contoh dalam sebuah kalimat; Dasar watak pencuri, meskipun sudah beberapa kali masuk penjara ya tetap saja mencuri lagi.

Watak sudah ada sejak manusia lahir; sangat sulit untuk diubah; memengaruhi pola pikir dan perilaku manusia itu sendiri.

Jadi perilaku seseorang yang sudah ada sejak lahir dan memengaruhi pola pikiran dan tingkah laku orang tersebut baik dalam berkata maupun dalam bersikap.

Pengertian karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak. 

Jadi karakter itu merupakan tingkah laku seseorang yang terbentuk seiring dengan berjalannya waktu dan setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Jadi karakter merupakan suatu kualitas atau sifat yang terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan untuk mengidentifikasikan individu seseorang, sementara watak itu sendiri merupakan karakter yang lama sudah dimiliki dan sampai sekarang belum bisa berubah.

Nah sudah terlihat perbedaan antara watak dengan karakter, jika watak seseorang itu sudah dimiliki sejak dia lahir dan sangat sulit diubah terkecuali karena hidayah dari Allah Yang Maha Kuasa, sedangkan karakter ini bisa dibentuk seiring berjalannya waktu dalam kehidupan seseorang tersebut dan ini adalah upaya kita para  pendidik untuk dapat membentuk dan menguatkan karakter anak didik  untuk menjadi manusia yang berakhlah mulia dan berbudi pekerti luhur, menjadi orang yang bertanggungjawab serta disiplin. Namun sebelum kita mendidik dan menguatkan karakter anak didik kita tentu saja sebagai pendidik harus memiliki karakter yang bagus yang sesuai dengan harapan kita kepada anak didik kita sebagai goal tadi.

Jadi dapat dikatakan bagaimana guru akan membentuk karakter siswa yang disiplin jika guru tersebut tidak memiliki karakter disiplin yang bagus. Bagaimana seorang guru akan mendidik anak didiknya untuk menjadi seorang yang literat jika gurunya saja malas membaca bahkan hampir tidak pernah sama sekali. Bagaimana guru sebagai pendidik akan menguatkan karakter anak didiknya jika rasa tanggungjawabnya masih lemah. Belum lagi ditambah dengan watak yang sudah ada sejak lahir seperti pemalas, pemarah dan sifat lainnya yang masih ada kaitannya dengan gen keturunannya. 

Saatnya kita para pendidik mengubah karakter diri sendiri untuk menjadi seorang yang bertanggungjawab, disiplin, dan literat hingga mampu menghasilkan generasi yang hebat penuh tanggung jawab, disiplin dan literat. Semoga guru-guru di Indonesi memiliki watak dan karakter yang bagus dan mencetak generasi penerus bangsa yang tangguh, hebat, luar biasa dan berakhlak mulia. 

 

#Day28

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post